Suara.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan dana negara yang diberikan itu bukan untuk BUMN-BUMN yang tengah sakit. Penyuntikan dana negara ini dilakukan lewat skema penyertaan modal negara (PMN).
Menurut Arya, PMN ini untuk modal melaksanakan tugas dari pemerintah maupun pengembangan usaha.
Dia memberi contoh, PMN yang diberikan ke PT Hutama Karya (Persero) ini sebagai modal pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Biasanya kita minta, itu untuk penugasan, contoh BUMN ditugaskan untuk membangun jalan tol ke Sumatera, misalnya. Itu penugasan. Kenapa? Karena kan memang belum ekonomis, maka BUMN yang mengerjakan, maka dia ditugaskan," ujarnya di Kementerian BUMN Jakarta yang dikutip, Jumat (5/7/2024).
Menurut Arya, mayoritas program yang dijalankan oleh perusahaan pelat merah itu merupakan penugasan dari pemerintah. Sehingga, memang diperlukan modal dari pemerintah untuk menjalankan program itu,
Dia kembali memberi contoh, program listrik untuk pedesaan yang dijalankan oleh PLN itu juga butuh modal dari negara.
"Bisa dibilang hampir 70-80% PMN kita itu penugasan, jadi bukan untuk rugi. Misalnya kemarin gitu ya ada Biofarma, itu minta PMN langsung dihubungkan sama anaknya yang namanya Indofarma, urusan pinjol lagi, nggak ada urusannya, karena itu dipakai untuk pembuatan pabrik ataupun mesin baru untuk vaksin," tegas dia.
Sebagai informasi, pemerintah dengan Komisi XI sepakat untuk memberikan PMN kepada 17 BUMN yang terdiri dari PMN tunai dan non tunai pada tahun 2024.
Adapun, 6 BUMN diberikan PMN tunai senilai Rp 12,9 triliun. Sedangkan 15 BUMN mendapatkan PMN non tunai berupa barang milik negara.
Baca Juga: Rp 647 M, Perolehan Laba Bersih Subholding Pelindo Jasa Maritim pada 2023
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Tak Hanya KPR, BTN Genjot Penyaluran KUR UMKM
-
Perkuat Stok BBM, Pertamina Dirikan Fuel Terminal di Labuan Bajo
-
Setelah Udang, Kini Cengkeh Indonesia Dihantam Radiasi Nuklir Cesium-137, Amerika Blokir Ekspor
-
Vivo dan BP Batal Beli BBM Pertamina, Kini Dipanggil ke Kantor Bahlil
-
Bukti Ketangguhan Pangan Nasional: Ekspor Pertanian Januari-Agustus 2025 Melonjak 38,25 Persen
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Daftar 96 Pinjol Legal Berizin OJK: Update Oktober 2025
-
Rekening Dana Nasabah Jadi Target Utama, Waspada Serangan Siber di Pasar Modal