Suara.com - Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan melakukan pertemuan dengan Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin Indonesia. Tujuannya adalah mengatasi dugaan perbedaan data impor yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) dan negara pengekspor.
Termasuk guna mengatasi dan mengusut adanya perbedaan data barang impor.
Dikutip dari kantor berita Antara, Menteri Perdagangan mengibaratkan perbedaan data yang cukup tinggi. Semisal BPS mencatat impor sebesar 100 juta dolar Amerika Serikat (AS), namun data negara pengekspor bisa mencapai 300 juta dolar AS.
Zulkifli Hasan menyebutkan beberapa komoditas yang mencuat dari perbedaan data ini di antaranya alas kaki dan pakaian jadi.
Oleh karena itu, Kemendag dan Kadin sepakat akan membentuk satgas untuk melihat di mana perbedaan data yang begitu besar.
"Kami, Pak Arsjad (Ketua Umum Kadin) dari berbagai diskusi, bertemu dan menemukan ada persamaan yang kita temukan. Data, data impor kita, kalau dari luar dengan data kita yang ada di dalam negeri ini bedanya jauh, jomplang," tukas Zulkifli Hasan.
"Karena begini, asosiasi juga berbeda-beda, kalau APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) beda, kalau Hippindo (Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia) lain lagi. Beda sektor, bukan. Yang pedagang pakaian maunya begini, yang tekstil mungkin maunya lain lagi," lanjutnya.
Satgas yang bakal dibentuk juga akan melakukan pengecekan lapangan guna memastikan apakah benar barang impor ilegal marak di pasaran atau tidak.
"Kemudian nanti kami akan cek juga bersama-sama. Kami buat satgas nanti. Yang membentuk satgas Kementerian Perdagangan bersama teman-teman dari Kadin dan yang lain," jelas Menteri Perdagangan.
Baca Juga: Menuju Swasembada Pangan Indonesia: Mekanisasi Jagung, Tebu, Sampai Beras Gunakan Dua Pulau Ini
Kementerian Perdagangan sendiri menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah merumuskan rencana pembentukan satgas tadi.
"Segera mungkin akan beroperasi, tengah dirumuskan, nanti kami minta dari Kadin dan lain-lain siapa, baru saya membuat Surat Keputusan (SK)," ungkap Menteri Perdagangan.
Arsjad Rasjid mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung rencana pembentukan satgas itu.
"Satgas ini kami rasa sangat baik, karena di sini pentingnya bergotong-royong antara pemerintah dan dunia usaha. Jadi, di sisi kita mencari solusi, bukan saling blaming (menyalahkan) atau bagaimana," ujarnya.
Ketua Kadin menyatakan bahwa pembentukan satgas juga sangat penting untuk mendalami terkait perbedaan data impor. Apalagi hal itu tidak bisa ditangani secara generik karena sektornya berbeda-beda.
"Kami menyambut baik apa yang dipurpose oleh Pak Menteri (Perdagangan) dan ini menjadi solusi di masa datang supaya saling mengisi apa yang diperlukan," ujar Arsjad Rasjid.
Berita Terkait
-
Tatang Yuliono, Bangun Koperasi Merah Putih dengan Sistem Top Down
-
Apa Perbedaan Padel dan Tenis? Begini Aturan Mainnya
-
Honda Beat Deluxe vs Beat Street: Sama-Sama Irit, Siapa Paling 'Genit'?
-
Pidato Prabowo di PBB Dianggap Bisa Undang Minat Asing Berinvestasi
-
Mendagri: Daerah yang Inflasinya Tinggi, Perkuat Koordinasi Pengendalian dengan BPS hingga Bulog
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Anggaran Subsidi Energi Bocor, Menkeu Purbaya Akui Selama Ini Tak Tepat Sasaran
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum
-
Menteri 'Koboi' Ancam Copot Anak Buah
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ada yang Belum Sepakat, ESDM Tak Bisa Paksa SPBU Swasta Ambil BBM Murni dari Pertamina
-
DPR Usul Bentuk Pansus Krakatau Steel, Ada Apa?
-
The 25th ICMSS Networking Night: Perkaya Wawasan dan Penutup Kompetisi Dalam Suasana Profesional