Suara.com - PT KCIC bersuara terkait dengan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung menjadi biang kerok ruginya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA. Setidaknya, dilaporkan ada biaya pembekakan Rp 5,01 triliun atas proyel kereta cepat tersebut.
Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa mengatakan, klaim biaya pembekakan pembangunan itu pada dasarnya melalui prosedur administrasi.
"Sehingga, semuanya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik termasuk dari sisi keuangan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik (GCG)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7/2024).
Eva menyebut, pembangunan kereta cepat juga pada harfiahnya untuk memajukan transportasi di indonesia. Hal ini untuk meningkatkan konektivitas dan perekonomian antara Jakarta dan Bandung melalui transportasi massal ramah lingkungan yang modern.
"Dalam proses pembangunannya, proyek Kereta Cepat Whoosh sudah mempertimbangkan banyak hal yang telah dikordinasikan bersama seluruh stakeholder yang terlibat," kata dia.
Eva mengungkapkan, operasional Whoosh terus mengalami peningkatan dimana jumlah perjalanan terus bertambah dari 14 perjalanan reguler per hari di Oktober 2023, menjadi 48 perjalanan reguler perhari sejak Mei 2024.
"Selanjutnya pada awal tahun 2025 di programkan jumlah perjalanan kereta dapat mencapai hingga 62 per hari," imbuh dia.
Kementerian BUMN Bantah
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menampik biang kerok kerugian PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. adalah pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Menurut dia, usai pembangunan progres bisnis Kereta cepat atau Whoosh itu masih berjalan.
Baca Juga: Mantan Bos Bursa Sebut Perusahaan BUMN Seperti 'Kartel' Besar yang Berkelompok
Dia menjelaskan, dalam investasi ini memang tak langsung meraih keuntungan. Butuh proses agar suatu proyek itu butuh menghasilkan.
"Bukan menyumbang kerugian, di mana-maba orang ada invest dulu, misalnya kau bikin rumah, rugi apa nggak? Kalau tahun pertama, gimana? Dia kan untuk bisnis, kalau misalnya bikin rugi, kalau misalnya perusahaannya kereta cepatnya nggak jalan," ujarnya di Jakarta, Senin (15/7/2024).
Kerugian WIKA Bengkak
Seperti dilansir dari laporan keuangannya, WIKA mencatatkan kerugian sebesar Rp 7,12 triliun pada tahun 2023. Angka rugi itu meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya yang juga raih rugi Rp 59,59 miliar.
Dalam catatan itu, dua faktor yang menjadi biang kerok kerugian yaitu soal beban bungan imbas penerbitan surat utang (obligasi) untuk patungan membiayai ek Kereta Cepat Whoosh.
"Beban lain-lain ini di antaranya mulai tahun 2022 kami sudah mencatat adanya kerugian dari PSBI atau kereta cepat," ujar Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya