Suara.com - Layanan kredit online dari fintech seperti Kredivo memang sangat praktis dan fleksibel untuk dimanfaatkan membeli barang idaman, berbagai kebutuhan sehari-hari, top up pulsa, paket data, token listrik, dan masih banyak lagi.
Ditambah lagi, bunga yang dikenakan oleh Kredivo sangat ringan, khusus pengguna Premium, Anda hanya dikenakan bunga 0% untuk tenor 1 dan 3 bulan, serta bunga ringan mulai dari 1,99% untuk tenor hingga 24, yang bisa digunakan di ribuan merchant online dan offline.
Namun, di sisi lain, banyak juga orang yang terjerat utang, karena kurangnya kemampuan mengontrol dan mengatur keuangan sendiri. Alhasil, layanan kredit online jadi lebih banyak membawa kerugian dalam keuangan dan kehidupan sehari-hari.
Jangan sampai layanan ini berubah menjadi bumerang yang berbaling menyerang Anda. Berikut ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa Anda sebaiknya menghentikan penggunaannya. Ingin tahu apa saja? Simak artikel ini sampai selesai, ya!
1. Terlalu Banyak Akun & Tunggakan
Tidak bisa dipungkiri kalau mendaftar fintech yang menyediakan kredit online itu mudah, sehingga banyak orang daftar dan memiliki lebih dari satu akun tanpa pikir panjang.
Alhasil, dorongan dan godaan untuk berbelanja juga makin besar. Di sinilah biasanya yang menjadi faktor utama, kredit online malah berubah menjadi tunggakan utang dengan jatuh tempo yang berbeda-beda.
Jika ini terjadi pada diri Anda, bisa jadi ini adalah tanda bahwa Anda sudah harus berhenti menggunakan layanan ini. Terlalu banyak akun bisa membuat kehilangan kendali atas tagihan yang harus dibayar setiap bulannya, sehingga tunggakan semakin menumpuk, dan semakin sulit untuk membayar, sehingga bisa terjebak dalam jerat utang yang sulit diatasi.
2. Sulit untuk Mengontrol Hasrat Belanja Konsumtif
Jika hal ini sudah terjadi pada diri Anda, ini menjadi tanda bahwa penggunaan kredit online sudah melampaui batas dan tidak sehat lagi. Layanan kredit seharusnya digunakan dengan bijak untuk memenuhi kebutuhan, bukan untuk memuaskan hasrat belanja konsumtif yang tidak terkendali.
Jika Anda terus menerus melakukan pembelian yang tidak perlu hanya karena bisa membayar nanti, Anda perlu mempertimbangkan untuk menghentikan penggunaan kredit online. Mulai dari sekarang, yuk mulai atur prioritas Anda supaya kondisi keuangan tetap sehat dan utang bisa lebih bermanfaat.
3. Sering Telat Bayar Tagihan
Jika ini terjadi pada diri Anda, ini menandakan bahwa kurangnya disiplin dalam mengelola keuangan. Tagihan seharusnya dilunasi tepat waktu agar tidak menimbulkan tunggakan dan denda yang harus dibayar.
Jadi, jika mengalami kesulitan untuk disiplin dalam membayar tagihan, sebaiknya setelah tagihan selesai, hentikan dulu penggunaan layanan ini dan evaluasi keadaan keuangan Anda demi kebaikan finansial di kemudian hari.
4. Besar Pasak Daripada Tiang
Jika Anda ingin memiliki kondisi keuangan yang sehat, idealnya pemasukan harus lebih besar dibanding pengeluaran. Maka dari itu, apabila saat ini kondisi keuangan Anda masih lebih besar pengeluaran dibanding pemasukan, setop dulu penggunaan layanan kredit, dan benahi terlebih dahulu keuangan Anda.
Sebab, bukannya bermanfaat, pemakaian kredit online justru berpeluang menambah besar pengeluaran Anda setiap hari atau setiap bulannya. Lebih baik, berhemat dan fokus cari sampingan agar pintu penghasilan Anda bertambah dan bisa punya tabungan lebih banyak.
5. Pendapatan Habis untuk Bayar Tagihan
Jika Anda berada dalam kondisi uang gajian habis untuk membayar seluruh tagihan, maka kondisi ini harus segera diperbaiki. Misalnya, apabila Anda memiliki manajemen keuangan yang buruk, maka mulai sekarang cobalah untuk mencatat dan membuat anggaran keuangan sederhana.
Catatlah berapa besar pemasukan, dan pengeluaran apa saja yang diperlukan. Dengan begitu, Anda bisa tahu ke mana habisnya uang setiap bulan dan apa yang bisa diperbaiki atau dihemat.
Idealnya, kredit online adalah alat pembayaran yang bisa memudahkan Anda untuk bertransaksi di saat-saat penting, seperti untuk kebutuhan darurat ataupun cicilan, yang tentunya dipakai sesuai dengan kemampuan bayar Anda.
Jangan sampai keinginan untuk memenuhi kebutuhan instan membuat Anda terjebak dalam jerat utang yang sulit diatasi. Ingatlah, keuangan yang sehat adalah kunci keamanan finansial di masa depan.
Berita Terkait
-
Hadirkan ComboFit Jamsostek di Aplikasi My Telkomsel, BPJS Ketenagakerjaan Permudah Pekerja Informal Terlindungi
-
3 Cara Mengecek Cuaca Besok Secara Online, Mudah Lewat HP
-
Canggih! All-New KONA Electric Bisa Terhubung ke Smartphone, Ini Deretan Fiturnya
-
Cara Aman Kredit Mobil Baru di GIIAS 2024
-
Gandeng Citilink, Pengguna Kartu Kredit MNC Bank Makin Mudah Pesan Tiket Pesawat
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Kilang Minyak Dumai Pertamina Kebakaran, Operasional Terganggu?
-
Alasan Pemerintah Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau di 2026
-
Waduh, Fenomena Galbay di Pinjol Picu Perceraian Pasutri
-
Bank Indonesia Bakal Evaluasi Skema Bagi Beban dengan Pemerintah, Buat Biayai Program Prabowo
-
Shutdown AS Diabaikan, IHSG 'Pertahankan'Level 8.000 di Tengah Tekanan Jual Asing
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
JIEP Gencar Perkuat Integritas, Terapkan Sistem Anti Penyuapan Ketat
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima