Suara.com - Industri komoditas pangan daging ayam di Indonesia telah mengalami dinamika signifikan dalam lima tahun terakhir, menghadapi sejumlah tantangan sekaligus menyuguhkan peluang pertumbuhan yang menjanjikan.
Peningkatan konsumsi daging ayam sebagai pilihan utama protein bagi masyarakat Indonesia menjadi salah satu pendorong utama dalam perkembangan sektor ini.
Namun, berbagai masalah seperti fluktuasi harga pakan, biaya produksi yang tinggi, dan kompleksitas dalam manajemen rantai pasok telah menjadi hambatan yang perlu diatasi untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Peluang di sektor ini sangat besar, terutama dengan meningkatnya permintaan dari sektor horeka (hotel, restoran, kafe), ritel modern, dan industri makanan olahan. Perusahaan seperti PT Trada Global Group memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Dengan pengalaman yang solid dan jaringan distribusi yang luas, PT Trada Global Group sebagai perusahaan yang bergerak dalam trading komoditas pangan seperti daging ayam, sapi, ikan, dan hasil olahan daging lainnya, terus berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi kepada pasar.
PT Trada Global Group telah menjalin kemitraan strategis sebagai supplier utama daging ayam bagi PT Kreado Andalan Nusantara, selama lebih dari 2 tahun terakhir.
PT Kreado Andalan Nusantara perusahaan yang mengkhususkan diri dalam trading komoditas pangan yakni ayam dan hasil laut seperti kepiting, udang, cumi, tuna loin, serta komoditas kopi dan produk turunannya.
Kemitraan antara PT Trada Global Group dan PT Kreado Andalan Nusantara tidak hanya memastikan pasokan yang stabil tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam rantai pasok dan pengelolaan persediaan.
“Kami akan memperoleh kepastian pasokan daging ayam yang stabil dan berkualitas, sebagai bentuk komitmen dan kerjasama jangka panjang perusahaan Kami dengan PT Trada Global Group. Mereka akan memberikan supply ayam kepada Kami dengan target 100 ton per minggu, untuk jangka waktu 3 tahun ke depan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan klien Kami di industri horeka,” ujar Yasinta Wirdaningrum, owner dari PT Kreado Andalan Nusantara ditulis Minggu (28/7/2024).
Baca Juga: Pupuk Indonesia Dukung Merauke Jadi Lumbung Pangan Nasional
Direktur Utama PT Trada Global Group, Gde Pranabhawa, mengatakan bahwa selain sebagai pemasok daging ayam, PT Trada Global Group juga aktif dalam menyediakan berbagai komoditas pangan lain kepada sejumlah perusahaan di Indonesia, seperti PT Star Rafa Mandiri, PT Pangan Wibawa Sakti, PT Terake Karya Anugerah, dan perusahaan-perusahaan nasional lainnya.
Dalam upaya untuk mencapai target dan memenuhi kebutuhan pasar, PT Trada Global Group juga menjalin kerjasama erat dengan beberapa mitra pemasok komoditas pangan terkait, yakni Rumah Potong Ayam (RPA), Rumah Potong Hewan (RPH), dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) lokal di daerah Jawa Barat dan Jabodetabek.
Hal ini menjadi salah satu strategi PT Trada Global Group dalam memperluas cakupan pasokan dan memastikan kualitas produk yang tetap terjaga. PT Trada Global Group bertekad untuk terus memperluas pangsa pasar dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi mitra bisnisnya.
“Target penjualan perusahaan Kami adalah sebesar 50 miliar Rupiah pada akhir tahun tutup buku 2024. Saat ini, penjualan Kami didominasi oleh daging ayam. Kami akan mengoptimalkan sumber produksi dan memperluas pangsa pasar, sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang. Target ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap pertumbuhan potensial pasar komoditas pangan yang sangat kompetitif,” tegas Gde Pranabhawa.
Sebagai bagian dari upaya pengembangan dan mendukung kebutuhan modal kerja, PT Trada Global Group juga menjadi salah satu portofolio dari PT Modal Saham Asia Investama, atau yang lebih dikenal dengan ModalSaham, yang bergerak pada sektor investasi dan permodalan di Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), startup, serta proyek pemerintah dan BUMN.
ModalSaham turut mendukung PT Trada Global Group untuk mendapatkan akses modal kerja sesuai yang dibutuhkan untuk operasional dan ekpansi bisnis, melalui skema channeling financing di industri keuangan baik dalam maupun luar negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Suara dari Timur: Mengenang Ajoeba Wartabone dan Api Persatuan Indonesia
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi