Suara.com - PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) berencana meluncurkan produk pinjaman langsung (direct loan) dengan bunga yang lebih rendah pada akhir tahun 2024. Program ini dirancang sebagai alternatif bagi nasabah atau debitur dengan rekam jejak kredit yang baik.
Produk pinjaman langsung yang disebut "SeaBank Pinjam" sedang dalam tahap uji coba terbatas selama beberapa bulan terakhir. Nasabah yang terpilih dapat mencoba produk ini dengan bunga sebesar 2 persen per bulan.
“Pinjaman langsung mungkin baru akan kami luncurkan secara resmi di akhir tahun. Saat ini, kami baru melakukan uji coba terbatas untuk nasabah yang memiliki rekam jejak baik dalam pelunasan kredit di SeaBank. Jika OJK memberikan persetujuan, kami bisa meluncurkannya. Mungkin nanti akan disebut ‘SeaBank Pinjam’, dasarnya adalah KTA,” kata Wakil Direktur Utama SeaBank Indonesia, Junaedy Liu, di Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Junaedy menjelaskan bahwa "SeaBank Pinjam" adalah salah satu langkah perseroan untuk mendiversifikasi portofolio produk kredit mereka. Ini penting mengingat penyaluran kredit SeaBank selama ini sebagian besar terfokus pada ekosistem Shopee.
“Pada akhir tahun lalu, sekitar 95 persen penyaluran kredit kami didominasi oleh ekosistem kami. Angka ini telah turun menjadi sekitar 82 persen saat ini. Ini menunjukkan komitmen kami untuk diversifikasi,” tambahnya.
Selain menghadirkan produk pinjaman langsung, sebagai bagian dari upaya diversifikasi produk kredit, SeaBank juga mencoba melakukan pembiayaan rantai pasokan (supply chain financing) dengan UMKM yang mendukung ekosistem Shopee, seperti perusahaan pergudangan atau logistik.
SeaBank juga bekerja sama dengan lebih banyak perusahaan fintech (financial technology) P2P untuk menyalurkan kredit. Menurut Junaedy, SeaBank menggandeng mitra fintech P2P secara selektif dengan memperhatikan kepatuhan terhadap aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Meskipun SeaBank berkomitmen untuk mendiversifikasi produk kreditnya, Junaedy menekankan bahwa ini tidak berarti mereka menutup peluang penyaluran kredit ke ekosistem Shopee. SeaBank berusaha menyeimbangkan penyaluran kreditnya.
“Karena potensi di ekosistem kami masih tinggi. Jika kami hanya fokus pada diversifikasi, kami merasa sayang juga. Jadi, di satu sisi kami berusaha untuk diversifikasi, namun di sisi lain kami juga tidak mau melepaskan peluang yang ada di ekosistem kami,” jelas Junaedy.
Baca Juga: Bersama Shopee, Anissa Aziza dan Brand Lokal, Kazel Manfaatkan Teknologi untuk Tumbuh Kembang Anak
Sebagai informasi, SeaBank mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 24 persen year on year (yoy) dari Rp14,5 triliun pada kuartal II tahun 2023 menjadi Rp18 triliun pada kuartal II tahun 2024. Asetnya juga tumbuh 11 persen dibandingkan posisi Desember 2023, menjadi Rp31 triliun pada kuartal II-2024.
Dalam penyaluran kredit, SeaBank tetap menjaga kualitasnya yang ditunjukkan oleh rasio non-performing loan (NPL) gross dan NPL nett yang masing-masing berada di angka 1,98 persen dan 0,18 persen per akhir Juni 2024. Pada periode yang sama tahun lalu, NPL gross dan NPL nett SeaBank masing-masing berada di level 2,09 persen dan 0,13 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Bahlil Jamin Stok Minyak Goreng Aman Setelah Program B50 Jalan
-
Pemerintah Rayu Toyota Bangun Pabrik Etanol
-
Bahlil Apresiasi Stakeholder, Dorong Pemerataan Akses Energi Nasional
-
Bahlil Sebut Dua Investor Kepincur Garap Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME
-
AI Campus Telkom Hadir di Universitas Negeri Padang, Siap Cetak Talenta Digital Terbaik
-
Menuju Nol Emisi 2060, Pemerintah Masukkan PLTN ke Rencana Strategis Energi Nasional
-
5 Kali Berturut-turut, Telkom Kembali Masuk dalam Jajaran 500 Worlds Best Employers 2025
-
Komitmen Perkuat Ekonomi Rakyat, Bank Mandiri Bimbing PMI Jepang Jadi Wirausaha di Negeri Sendiri
-
ESDM: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bukan Harga Mati untuk Transisi Energi
-
Empowering Indonesia Report 2025: AI Berdaulat Jadi Fondasi Pertumbuhan Menuju Indonesia Emas 2045