Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengingatkan masyarakat akan potensi bahaya penggunaan galon guna ulang. Hasil penelitian terbaru menunjukkan adanya kontaminasi BPA (Bisfenol A) pada air minum dalam kemasan galon isi ulang yang dapat memicu berbagai penyakit.
Zat kimia ini diketahui dapat mengganggu hormon dan meningkatkan risiko sejumlah penyakit serius.
BPOM telah merilis data terbaru yang mengungkap tujuh jenis penyakit yang berpotensi timbul akibat kontaminasi BPA pada galon guna ulang. Beberapa di antaranya adalah gangguan reproduksi, masalah jantung, diabetes, obesitas, hingga gangguan perkembangan pada anak.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ema Setyawati menegaskan bahwa risiko kesehatan akibat konsumsi air minum yang terkontaminasi BPA sangat serius. Beliau mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan memilih produk air minum yang telah teruji kualitasnya.
"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada risiko kesehatan yang ditimbulkan akibat paparan BPA melalui mekanisme endocrine disruptor, khususnya hormon estrogen," kata Ema dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (16/8/2024).
BPA merupakan zat kimia yang sering digunakan dalam pembuatan plastik. Ketika terkena suhu panas atau kondisi tertentu, BPA dapat terlepaskan dan mencemari air minum. Paparan BPA dalam jangka panjang dapat mengganggu sistem endokrin, meningkatkan risiko kanker, masalah jantung, hingga gangguan reproduksi.
Kelompok yang paling rentan terhadap dampak buruk BPA adalah bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Oleh karena itu, BPOM mengimbau masyarakat untuk beralih ke alternatif yang lebih aman, seperti menggunakan air mineral dalam kemasan sekali pakai atau memasang filter air yang terbukti efektif menghilangkan BPA.
Ema mengungkapkan pemerintah telah mengantisipasi dampak kesehatan tersebut dengan mengeluarkan kebijakan pelabelan BPA. "Berdasarkan risiko kesehatan, jumlah konsumsi, dan data produk beredar, BPOM memandang perlu untuk segera melakukan pengaturan label Air Minum Dalam Kemasan," katanya.
Di Tanah Air, pemain besar dalam industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang masih menggunakan galon guna ulang ada banyak sekali, namun pemain terbesarnya adalah AQUA.
Baca Juga: Mpox Jadi Penyakit Darurat di Dunia, Indonesia Perlu Tutup Perbatasan dari Luar Negeri?
Berdasarkan data lembaga Statista menunjukan pendapatan industri AMDK di Indonesia pada tahun 2021 mencapai US$10,51 miliar. Di Indonesia ada 1.032 produsen AMDK dan AQUA menjadi penguasa pasar dengan market share mencapai 82,3%.
Arief Santoso, Packaging Development Director AQUA, mengklaim bahwa galon guna ulang yang digunakan perusahaanya aman. Saat ini kata dia AQUA sudah menggunakan produk kemasan galon guna ulang berbahan polyethylene terephthalate (PET), yang dipasarkan terbatas di area Bali dan Sulawesi Utara.
"Kami senantiasa menjaga keamanan, kualitas, dan kebersihan Galon Guna Ulang PET AQUA melalui proses produksi dan sanitasi yang terintegrasi dan berstandar kualitas dan keamanan tinggi sesuai dengan regulasi yang berlaku, seperti SNI dan BPOM," kata Arief.
"Kami menyarankan pengisian kembali air di dalamnya dilakukan hanya di pabrik AQUA dan kami tidak membenarkan AQUA Galon Guna Ulang PET digunakan ulang di luar pabrik kami.” tambah Arief.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Bisnis Mixue Hadir di Amerika Serikat, Netizen: McDonald's Ketar-ketir?
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Ini Strategi Ketergantungan Impor Komponen Kapal Sebesar 80 Persen
-
Iri dengan China? Trump 'Kebelet' Minta Harta Karun Mineral RI
-
Jhonlin Group Kirim 16 Alat Berat ke Aceh Guna Percepatan Penanganan Banjir
-
Gandeng Travelio, Perumnas Sulap Apartemen Jadi Aset Investasi Smart Management
-
Viral Roti O Tolak Pembayaran Uang Tunai Bisa Langgar Aturan, Ini Sanksinya
-
Daftar Jalan Tol Kena Diskon Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2026
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional