Suara.com - Penemuan sumber daya gas bumi di South Andaman dan Geng North menunjukkan bahwa Indonesia memiliki hampir separuh dari cadangan gas bumi di Asia Tenggara.
Penemuan ini meningkatkan minat investor global untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi.
Menurut Country Head Indonesia Rystad Energy Sofwan Hadi, dukungan berbagai pihak terhadap potensi sumber daya ini bersifat mendesak agar Indonesia tidak kehilangan momentum dalam mencapai ketahanan energi nasional.
Menurut Sofwan, tantangannya adalah dukungan untuk memonetisasi potensi sumber daya tersebut.
“Kondisinya adalah, peluang ada, potensi sangat besar, tetapi bagaimana proyek ini bisa berjalan sehingga dapat meyakinkan investor global. Itu yang harus menjadi prioritas saat ini,” kata Sofyan ditulis Selasa (20/8/2024).
Salah satu dukungan utama yang mendesak dilakukan adalah menciptakan kebijakan fiskal yang tepat, termasuk insentif dan tax regime yang bisa memastikan keekonomian proyek migas ke depan, serta keleluasaan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terkait pilihan production sharing contract (PSC) gross split atau kembali ke cost recovery.
“Ini bisa menjadi pilihan yang bagus untuk KKKS karena karakteristik setiap wilayah kerja berbeda dan membutuhkan PSC yang berbeda. Selain itu, insentif berdasarkan waktu (time-based incentive) juga bisa mendorong percepatan monetisasi proyek,” kata Sofwan.
Dukungan mendesak lainnya adalah penetapan harga gas domestik dan infrastruktur untuk memastikan distribusi gas.
“Jika harga gas domestik tidak bisa menutup transport cost, maka yang terjadi akan mempengaruhi minat investor untuk mengembangkan proyek-proyek tersebut,” kata Sofwan.
Baca Juga: Ini Sumbangsih Industri Hulu Migas di HUT RI ke 79 untuk Ketahanan Energi Nasional
“Hal yang perlu diingat oleh para stakeholders adalah keberadaan industri migas masih memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi, sehingga keberpihakan menjadi kunci dan bersifat mendesak untuk mencapai hal tersebut,” kata Sofwan.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hudi D. Suryodipuro menyampaikan, pihaknya terus mendorong agar monetisasi proyek-proyek yang telah dan akan berjalan dapat segera terwujud.
“SKK Migas dan seluruh KKKS terus bekerja sama mengembangkan potensi migas di Indonesia untuk memperkokoh peran industri hulu migas sebagai salah satu pilar ketahanan energi,” ujar Hudi.
SKK Migas mencatat peningkatan realisasi produksi migas hingga 15 Agustus 2024 mencapai 1.873 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) atau meningkat sekitar 3,4 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2023 (1.811 ribu BOEPD).
Secara bulanan, hingga pertengahan Agustus 2024 produksi minyak dan gas mencapai 1.860 ribu BOEPD atau naik sekitar 3,5 persen dibandingkan pada data bulanan yang sama (1.797 ribu BOEPD).
SKK Migas optimistis bahwa proyek-proyek hulu migas yang selesai di tahun ini akan memberikan penambahan produksi minyak dan gas secara signifikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal