Suara.com - Nilai tukar rupiah masih perkasa melawan dolar AS pada penutupan Kamis (5/9/2024). Penguatan rupiah imbas jumlah lowongan pekerjaan di Amerika Serikat (AS) yang melemah pada Juli 2024.
Seperti dilansir dari Antara, Kamis (5/9/2024), pada akhir perdagangan Kamis, rupiah ditutup menguat 79 poin atau 0,51 persen menjadi Rp 15.401 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.480 per dolar AS.
"Mata uang rupiah mengalami penguatan selama dua hari terakhir akibat jumlah lowongan pekerjaan di AS yang melemah ke level terendah dalam tiga setengah tahun terakhir berdasarkan data terkini untuk bulan Juli kemarin," ujar analis ICDX Taufan Dimas Hareva.
Perkembangan data lowongan pekerjaan tersebut menandakan pasar ketenagakerjaan AS cenderung belum menunjukkan pemulihan karena jumlah permintaan terhadap tenaga kerja yang semakin berkurang.
"Hal ini menjadi sentimen positif bagi spekulasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang bertujuan untuk mendorong pasar ketenagakerjaan untuk dapat meningkatkan jumlah pembukaan pekerjaan baru dalam kecepatan yang stabil dan terjadi secara berkelanjutan," ujar Taufan.
Laporan Job Openings and Labour Turnover Survey (JOLTS) yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (4/9) menyatakan bahwa jumlah lowongan pekerjaan untuk Juli 2024 turun sebesar 237.000, yaitu berada di angka 7,673 juta.
Penurunan tersebut cenderung lebih besar dari perkiraan dan menunjukkan level terendah sejak Januari 2021.
Pada saat yang sama, jumlah layoff di AS meningkat sebesar 202.000, yaitu berada di angka 1,762 juta. Peningkatan tersebut menjadi yang terbesar sejak Maret 2023, utamanya akibat adanya kenaikan dalam jumlah layoff di sektor akomodasi dan jasa makanan sebesar 75.000.
Saat ini, pasar ketenagakerjaan menjadi fokus utama dari para investor dan pembuat kebijakan menyusul kenaikan tingkat pengangguran selama empat bulan berturut-turut, terutama pada Juli 2024 yang berada di level tertinggi sejak November 2021, yaitu sebesar 4,3 persen.
Baca Juga: Rupiah Perkasa di Rabu Sore, Tembus Rp 15.480 per Dolar AS
Hal tersebut kembali memunculkan kekhawatiran akan adanya resesi di AS sehingga menjadi sentimen positif bagi peningkatan harga rupiah.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menanjak ke level Rp15.410 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.490 per dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD
-
Bantuan Logistik Rp600 Juta Mengalir ke Wilayah Terdampak Banjir di Sumatra
-
Kisah Muhammad Yusuf, AgenBRILink Sebatik yang Permudah Akses Keuangan Masyarakat Perbatasan
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD
-
Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela
-
Cara Mendapatkan Promo Shopee 12.12, Trik Jitu Biar Gak Kehabisan Diskon
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
-
Progres Pemulihan Listrik Pasca-Bencana: Aceh 33 Persen
-
OJK Proses Izin Dua Calon Lembaga Bursa Aset Kripto, Siapa Saja?
-
Diminta OJK Perbanyak Porsi, Proyeksi Keuangan Hijau Bakal Naik pada 2026