Suara.com - Ekonom Senior Faisal Basri tutup usia pada Kamis (5/9/2024) pagi sekitar pukul 03.50 WIB. Faisal Basri dikenal sebagai cendekiawan sekaligus tokoh oposisi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ia tak segan – segan memberikan kritik tajam dan ekstrem dalam kebijakan pemerintahan Jokowi, terutama dalam sektor ekonomi. Berikut adalah lima kritik paling ekstrem Faisal Basri kepada pemerintah Jokowi.
1. Kebijakan yang Gagal Atasi Over-konsumsi Rokok
Pertama, Faisal mengkritik keras Presiden Jokowi karena dinilai gagal meregulasi peredaran serta konsumsi rokok di Indonesia. Pengeluaran untuk rokok ini sudah sangat tinggi jika dibandingkan dengan rata – rata pendapatan.
"Bayangkan saja 60 persen rakyat Indonesia pengeluarannya di bawah Rp35.000 per hari. Sedangkan sigaret kretek menjadi pengeluaran nomor dua terbesar yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat miskin," kata Faisal dalam diskusi Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI), Minggu (1/9/2024). Melihat data ini, Faisal menilai kebijakan pengendalian rokok di era Jokowi sama sekali tidak berhasil.
Dari hasil studi PKJS UI disimpulkan bahwa kebijakan yang dibuat pemerintah dalam 10 tahun terakhir tidak efektif untuk menekan jumlah perokok, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja.
"Negara jangan sampai mau dikooptasi oleh industri rokok, termasuk lobi politik oleh industri rokok harus dibersihkan, dan Undang-Undang Kesehatan harus diberikan otoritas yang lebih keras untuk mengatur," ujarnya.
2. Tidak Memiliki Rencana Matang dalam Pembangunan IKN
Di tengah gagap gempita pemindahan IKN Nusantara, Faisal Basri sangat vokal melempar kritik bahwa IKN tidak dibangun dengan perencanaan yang matang. Ia menyoroti soal ketidakjelasan skema pembiayaan proyek tersebut. Awalnya, pemerintah tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca Juga: Sri Mulyani Kenang Faisal Basri: Indonesia Kehilangan Sosok dan Suara Jujur
Padahal, pemerintah mengumumkan skema pembiayaan pembangunan IKN Nusantara hingga 2024 akan lebih banyak dibebankan pada APBN, yakni 53,3 persen. Sisanya, dana didapat dari Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), swasta, dan BUMN.
3. Program Hilirisasi Nikel Untungkan Cina
Hilirisasi nikel banyak disinggung Prabowo – Gibran bahkan sejak masa kampanye. Keduanya menyebut program inilah yang bisa menaikkan pendapatan Indonesia. Tentu saja, kebijakan hilirisasi tak bisa lepas dari kritik Faisal Basri. Ia menilai bahwa program hilirisasi nikel hanya menguntungkan China sebagai mitra utama Indonesia dalam hal investasi dan ekspor.
Menurut Faisal Basri, program hilirisasi nikel tidak memberikan manfaat bagi Indonesia karena tidak meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, tidak menciptakan lapangan kerja yang banyak, dan tidak memperhatikan dampak lingkungan.
4. Menteri Masuk Tim Sukses Kampanye Bukannya Membantu Presiden
Gejolak politik 2024 juga tak luput dari kritikan pedas Faisal Basri. Dia menyoroti para menteri yang justru rajin masuk tim sukses dan berkampanye alih – alih menjalankan tugas sebagai pembantu presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya