Suara.com - Ketua Unit Bus Sedang Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jakarta, Nanang Basuki dan praktisi teknologi digital sekaligus Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang, Indra berharap pemerintah Kota Jakarta bisa mengunakan QRIS dalam pembayaran digital di transportasi umum.
Nanang mengatakan Jakarta bisa meniru angkutan feeder Wara Wiri di Kota Surabaya yang sudah menerapkan QRIS dan pembayaran digital lainnya di transportasi umum.
"Kalau di dalam Wara Wiri ada helper atau kondektur yang menghampiri penumpang saat sudah duduk di dalam. Nanti penumpang tinggal bayar QRIS atau pembayaran digital lainnya ke mesin elektronik yang disodorkan. Terus sekali bayar bisa untuk 2 atau 3 penumpang. Ini jadi cepat dan penumpang merasa dimudahkan," kata Nanang dalam keterangannya dikutip Jumat (13/9/2024).
Nanang mengungkapkan sejauh ini transportasi umum di Jakarta yang berada di bawah TransJakarta masih mengandalkan kartu dengan cara di-tap.
Ia mengakui masih ada anggapan menggunakan pembayaran digital lain seperti QRIS membutuhkan waktu yang lebih lama dari kartu karena butuh memasukkan password hingga scan barcode. Apalagi jika dilakukan di waktu sibuk seperti jam pergi dan pulang kantor yang padat.
"Harapan Organda DKI TransJakarta bisa melihat Wara Wiri di Surabaya, sudah bisa pakai pembayaran digital QRIS dan lainnya selain kartu. Penumpang tinggal duduk dulu, baru nanti dibantu helper," katanya.
Selain itu, jika mencontoh Wara Wiri di Surabaya, pembayaran menggunakan digital seperti QRIS bisa dilakukan sebelum naik angkutan. Penumpang akan mendapatkan barcode bisa melihat jadwal tiba angkutan dengan tepat waktu.
"Sejauh ini diskusi soal pembayaran cashless seperti QRIS dan transaksi digital sudah dibahas dengan Dishub Jakarta. Tinggal dieksekusi oleh TransJakarta," katanya.
Lebih lanjut Nanang mengakui dengan penggunaan QRIS pencatatan keuangan transportasi umum juga menjadi lebih rapi.
Baca Juga: Didukung NasDem, Ahmad Riza Bakal Jadi Ketua Tim Pemenangan RIDO?
Selain itu, pembayaran digital juga bisa memastikan seluruh uang yang dibayar oleh penumpang masuk ke kas pemerintah daerah.
Ia juga berharap keamanan penggunaan pembayaran digital seperti QRIS bisa ditingkatkan. Karena masih ada kekhawatiran stiker barcode di angkutan umum diganti oleh oknum pelaku kriminal. Tak hanya itu, jaringan internet juga harus diperkuat demi meminimalisir error saat pembayaran. Hal itu harus diantisipasi terutama saat peak hour di Jakarta.
Senada dikatakan Indra, pengunaan QRIS sebagai salah satu alat pembayaran digital di transportasi umum khususnya di Jakarta sudah saatnya dilakukan.
Indra menilai Jakarta harus memberikan berbagai pilihan pembayaran yang mutakhir mengingat kota ini akan menjadi mercusuar ekonomi global nantinya.
“Penggunaan QRIS sebagai pembayaran digital untuk transportasi publik di Jakarta itu sudah semestinya. Casless dan aman mengunakan uang menjadi salah satu prioritas kebutuhan masyarakat yang hidup berdampingan dengan teknologi, termasuk soal pembayaran. QRIS bisa jadi salah satu jawaban dari kebutuhan itu,” ujar Indra.
Indra, mengatakan bahwa QRIS telah memenuhi standar nasional yang mengacu pada fitur keamanan internasional. “Artinya dari sisi keamanan tentunya jaminan menghindari adanya Fraud. Tapi seperti kata Bank Indonesia, semua pengawasan ini menjadi tanggungjawab bersama, baik penyedia maupun pengguna,” ujar Indra.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026