Suara.com - Bayang-bayang potensi kerusakan ekosistem hutan kalimantan yang mengancam masyarakat penyangganya mendorong lahirnya sebuah inisiatif holistik dari Pertamina Gas yang merupakan bagian dari Sub Holding Gas.
Program Permata Borneo sebagai akronim dari Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Martadinata Berbasis Hutan dan Ekologi, adalah sebuah inisiasi yang bertujuan menciptakan keseimbangan antara kehidupan manusia dan alam untuk membangun ekosistem penghidupan yang berkelanjutan.
Pertagas melalui wilayah operasinya Kalimantan Area dalam program tersebut merangkul berbagai elemen masyarakat Desa Martadinata, di antaranya 5 kelompok Tani dan 1 Pokdarwis dengan total anggota 119 orang.
Manager Communication, Relations & CSR, Imam Rismanto, mengatakan Permata Borneo diinisiasi untuk merawat, menjaga dan memulihkan hutan sebagai “Permata” yang dimiliki tanah Kalimantan dari tantangan deforestasi dan kerusakan lingkungan dengan pendekatan Production, Protection, and Inclusion (PPI).
PPI Compact adalah inisiatif yang fokus pada tiga hal utama: Produksi melalui peningkatan hasil tani secara berkelanjutan dan diversifikasi pendapatan petani, Perlindungan melalui serangkaian aktivitas dalam melestarikan hutan dan sumber daya alam dengan dukungan hukum dan insentif.
“Serta inklusi yang meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat hutan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya Balai Taman Nasional Kutai, dinas terkait, pemerintah desa serta masyarakat itu sendiri,” kata Imam ditulis Rabu (18/9/2024).
Kepala Desa Martadinata, Sutrisno menyampaikan bahwa saat ini masyarakat Desa Martadinata sudah memiliki akses ke alat dan sumber daya yang mendukung mereka dalam menjaga hutan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Melalui Rawat, Jaga dan Pulih Hutan, masyarakat Desa Martadinata mendalami peran penting mereka sebagai masyarakat penyangga hutan.
Di bawah payung "Rawat Hutan," Permata Borneo mengajak masyarakat tani menerapkan inovasi Agrifuture melalui pertanian berkelanjutan dan teknologi tepat guna di wilayah penyangga hutan.
“Kegiatan rawat hutan ini sudah berlangsung sejak tahun 2022 Pertamina Gas membina masyarakat Desa Martadinata memperkenalkan pertanian berkelanjutan sebagai strategi intensifikasi pertanian untuk mencegah ekstensifikasi pertanian di Hutan mereka.” Ujar Sutrisno, Kepala Desa Martadinata.
Baca Juga: Pertamina Gas Tegaskan Komitmennya Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rustam Effendy, Ketua Kelompok Tani Buntu Batu menambahkan bahwa inisiasi pertanian berkelanjutan oleh Pertagas menjawab pandangan masyarakat yang semula skeptis mengelola lahan pertanian mereka yang rusak.
“Ternyata dengan metode yang lebih ramah lingkungan, lahan pertanian kita bisa produktif kembali, sehingga kita tidak perlu membuka lahan di dalam hutan.” Ungkap Rustam.
Selain itu ujarnya, Pertagas bersama Balai Taman Nasional Kutai juga memberikan pemahaman kepada para petani dan masyarakat tentang pentingnya peran dalam merawat keutuhan hutan sebagai masyarakat penyangga yang hidup berdampingan dengan paru – paru dunia tersebut.
Setelah inisiasi yang dilakukan di wilayah penyangga hutan, melalui "Jaga Hutan", Permata Borneo merangkul seluruh elemen masyarakat Desa Martadinata untuk berperan aktif dalam konservasi dan pengelolaan hutan secara bijaksana melalui kegiatan – kegiatan yang berkelanjutan.
Imam Rismanto menambahkan “Kami mengajak masyarakat melakukan kegiatan – kegiatan sebagai upaya menjaga hutan seperti penanaman tanaman – tanaman endemik Kalimantan di wilayah hutan dan menggalakkan patroli hutan yang melibatkan pemuda – pemuda Desa Martadinata”
Selain itu, Hutan Martadinata memiliki potensi alam berupa Goa seluas 4 Ha yang digarap oleh Pokdarwis bersama Balai TNK dan Pertagas sebagai ekowisata minat khusus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
Permudah Klaim, BUMN Pengelola Dana Pensiun Ini Genjot Layanan Digital
-
Viral Menkeu Purbaya Makan Siang di Kantin DJP: Hidupkan Sektor UMKM!
-
Pemerintah Menang Banyak dari Negosiasi Freeport: Genggam 12 Persen Saham Hingga Pembangunan Sekolah