Suara.com - Bitcoin (BTC) menunjukkan tanda-tanda kebangkitan harga yang signifikan setelah munculnya sinyal bullish pada indikator teknis Moving Average Convergence Divergence (MACD) di grafik 5-harian. Para analis kini memperkirakan bahwa Bitcoin berpotensi menembus angka psikologis US$100.000 jika tren ini berlanjut.
Dalam 230 hari terakhir, baru kali ini MACD menunjukkan bullish crossover, yang biasanya menjadi pertanda awal tren kenaikan harga. Sebagai catatan, dalam dua kejadian sebelumnya, setelah MACD mencatatkan bullish crossover, harga Bitcoin meningkat masing-masing sebesar 79% dan 74%. Jika pola ini kembali terulang, maka prediksi Bitcoin menuju US$100.000 semakin berpeluang.
MACD sendiri merupakan indikator teknis yang digunakan untuk mengukur momentum dalam pasar. Bullish crossover terjadi ketika garis MACD (biasanya berwarna biru) melintasi garis sinyal (umumnya berwarna jingga) dari bawah ke atas, mengindikasikan perubahan tren dari bearish ke bullish.
Menurut analis kripto ternama, Bitcoin Archive, Bitcoin dapat mencapai angka US$100.000 jika skenario bullish crossover ini kembali terjadi. Dia menyebut, "Bitcoin MACD akan segera mengalami bullish crossover pada grafik 5-harian untuk pertama kalinya dalam 230 hari. Dalam dua kesempatan terakhir, Bitcoin naik 79% dan 74%. Bitcoin akan melonjak di atas US$100.000 jika pola ini terulang,” seperti dikutip dari Bitcoin Magazine.
Selain sinyal bullish dari MACD, Bitcoin juga telah menunjukkan breakout dari pola symmetrical triangle pattern. Pola ini biasanya terbentuk saat harga bergerak dalam kisaran yang semakin menyempit, dan breakout mengindikasikan pergerakan besar menuju tren baru.
Dikutip via Blockchain Media, breakout dari pola symmetrical triangle sering kali menjadi indikasi awal adanya pergerakan harga yang signifikan.
Meskipun demikian, salah satu analis terkemuka, Cryptocurrency Inside, menyebutkan bahwa saat ini Bitcoin menghadapi resistensi kuat di level tertinggi sebelumnya, yakni rata-rata pergerakan 200 hari (MA-200). "Bitcoin baru saja keluar dari symmetrical triangle pattern, tetapi sekarang menghadapi resistensi di level tertinggi sebelumnya, dengan MA-200 pada timeframe harian yang menghalangi kenaikan lebih lanjut,” jelasnya.
Indikator MA-200 sering digunakan untuk menilai tren jangka panjang suatu aset. Ketika harga berada di atas MA-200, pasar dianggap bullish, sebaliknya jika berada di bawahnya, pasar cenderung bearish. Saat ini, Bitcoin berada di kisaran US$63.981 yang menjadi titik resistensi utama. Apabila berhasil melewati level ini, tren bullish Bitcoin akan semakin kuat.
Faktor Eksternal dan Siklus Bullish Pasca Halving
Baca Juga: Jutaan Akun Pemburu 'Hamster Kombat' Dibanned, Ini Alasannya
Tak hanya indikator teknis, faktor eksternal juga mendukung prospek kenaikan harga Bitcoin. Adopsi institusi besar terhadap Bitcoin menjadi salah satu faktor pendorong. Perusahaan seperti MicroStrategy, misalnya, secara rutin membeli Bitcoin sebagai bagian dari strategi perusahaannya. Ini mengindikasikan bahwa kepercayaan institusi terhadap Bitcoin semakin meningkat, yang berpotensi memperkuat momentum kenaikan harga. Menurut CoinDesk, aksi pembelian institusi besar seperti MicroStrategy menjadi salah satu faktor utama yang memicu lonjakan harga Bitcoin beberapa bulan terakhir.
Selain itu, analis Crypto Rover menyoroti bahwa siklus bullish pasca halving biasanya memberikan dorongan signifikan pada harga Bitcoin. Halving, yang terjadi setiap empat tahun sekali, berpotensi memicu kelangkaan suplai dan meningkatkan permintaan, sehingga mendorong harga lebih tinggi. “Pasar bullish Bitcoin secara historis mulai pada bulan Uptober!” ungkap Crypto Rover, merujuk pada data historis yang menunjukkan bahwa bulan Oktober kerap kali menjadi awal dari tren kenaikan.
Data historis memperlihatkan bahwa tren bullish Bitcoin biasanya terjadi sekitar 150 hingga 170 hari setelah halving. Dengan halving terakhir yang terjadi pada tahun 2024, prediksi Bitcoin menuju kenaikan yang lebih kuat dalam beberapa bulan ke depan semakin beralasan.
Prospek Bitcoin Menuju US$100.000: Optimisme dan Tantangan
Sejumlah analis optimis bahwa Bitcoin dapat mencapai level US$100.000, didukung oleh sinyal bullish crossover dari MACD dan breakout dari pola symmetrical triangle. Sejarah mencatat bahwa bullish crossover sering kali diikuti oleh lonjakan harga yang signifikan, sebagaimana pernah terjadi pada 2020 dan 2021.
Namun, perjalanan menuju angka tersebut tidaklah tanpa hambatan. Selain resistensi yang dihadapi di level MA-200, potensi koreksi harga dan tekanan jual juga menjadi tantangan yang harus diantisipasi oleh para investor. Meski demikian, dengan dukungan faktor fundamental dan adopsi institusional yang terus meningkat, optimisme tetap tinggi bahwa Bitcoin bisa mencapai target US$100.000 dalam waktu dekat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Panel Surya Buatan Batam Diekspor ke AS, Raup 20,7 Juta Dolar
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia