Suara.com - Bantuan sosial atau bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Sembako kembali disalurkan pada September 2024. Penyaluran ini rutin disalurkan setiap tiga bulan sekali oleh Kementerian Sosial melalui mitra. Salah satu mitra penyalur adalah PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND.
Pada penyaluran Bansos PKH dan Sembako ini, Pos Indonesia menyalurkan di sejumlah wilayah, di antaranya di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Executive Manager Pos Indonesia Kantor Cabang (KC) Boyolali Ahmad Fazil menjelaskan pada penyaluran Bansos PKH dan Sembako tahap III ini alokasinya sama seperti tahap I dan II, yaitu 17.345 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Guna memaksimalkan proses penyaluran bansos agar tiba tepat waktu di tangan KPM, Kantorpos KC Boyolali melakukan sejumlah persiapan.
“Persiapan sebelum penyalurah PKH dan Sembako, terutama yang berkaitan dengan data. Data kita terima dari Kementerian Sosial, kemudian sudah diolah dan disiapkan dokumen pra-penyaluran, yaitu danom yang akan menjadi bukti penyerahan dana kepada KPM,” kata Ahmad.
Selanjutnya, pihaknya akan memetakan lokasi penyaluran untuk mempersiapkan tenaga juru bayar.
“Persiapan lainnya dari sisi man power. Kita mapping berapa kebutuhan man power yang dibutuhkan. Kita juga mapping komunitas dan keperluan untuk penyerahan secara door to door (pengantaran bansos oleh petugas Pos ke rumah KPM),” ujarnya.
Adapun mekanisme penyaluran bansos yang diterapkan Kantorpos KC Boyolali yakni dibayarkan di Kantorpos dan door to door. Untuk door to door dilakukan bagi KPM yang sedang sakit, berusia lanjut, atau disabilitas.
“Mekanisme penyaluran kami ada 2, yang paling banyak komunitas. Kita bayarkan di kantor cabang pembantu (KCP) di beberapa titik bagi. Di Boyolali ada 18 KCP. Selain itu kami juga melakukan pembayaran secara door to door untuk KPM yang tidak mungkin hadir di lokasi pembagian,” ucapnya.
Baca Juga: Cair Lagi! Cek Daftar Penerima Bansos Kemensos Oktober 2024
Dalam mengemban amanah pemerintah untuk menyalurkan bansos ke tangan penerima, KC Boyolali selalu siap sedia. Bahkan kata Ahmad, tak ada hambatan berarti yang dialami.
“Hambatan tidak ada. Hanya ada satu hal yang cukup menantang yaitu kaitannya dengan penggunaan aplikasi. Di Boyolali ada beberapa daerah yang sulit sinyal, sementara kita sudah membagikan bantuan ini secara digital. Semua terekam di dalam sistem yang dinamakan PGC, membutuhkan sinyal yang kuat. Ada beberapa titik yang tidak bisa diakses sinyal, sehingga sangat menantang, ada hal-hal yang perlu kita siapkan secara matang sebelum penyaluran,” jelasnya.
Lebih lanjut Ahmad berharap dengan kesiapan sumber daya dan dengan dukungan teknologi digital yang dimiliki Pos Indonesia, agar ke depan pemerintah selalu menjadikan Pos sebagai mitra pengantaran bantuan.
“Kami selalu optimis dan siap menjalankan penugasan penyaluran bantuan sosial. Harapan ke depannya bisa full digital karena kita harus memanfaatkan teknologi yang ada. Mekanisme penulisan bukti serah bisa dilakukan secara digital. Saya rasa hal itu akan membantu kami dan tim auditor juga untuk memastikan kesesuaian penyaluran bansos,” tuturnya.
Lancar dan sukses pengantaran bansos hingga ke tangan penerima, tak lepas dari peran sentral petugas juru bayar. Sebagai ujung tombak pengantaran bantuan, tentu tanggung jawab yang diemban petugas juru bayar tak main-main.
“Banyak suka duka selama saya menjadi petugas juru bayar. Sukanya, bisa berinteraksi dengan masyarakat, bisa tahu kegiatan masyarakat di Boyolali. Kalau dukanya itu terkait data. Kadang di data penerima ada alamat yang tidak jelas. Solusinya saya berkoordinasi dulu dengan aparat desa minta tolong dicek NIK penerima untuk dicari alamatnya,” tutur Sunardi, petugas juru bayar penyaluran bansos di KC Boyolali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani