Suara.com - Buku "Transformasi Pembiayaan UMKM: Daya Ungkit Menuju Kemapanan" adalah salah satu terbitan Kementerian Koperasi dan UKM yang menggambarkan pentingnya transformasi pembiayaan dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia. Ditulis oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah, buku ini memberikan wawasan mendalam mengenai peran pembiayaan inklusif dan inovatif dalam memperkuat daya saing UMKM. Diterbitkan Tahun 2024, buku ini adalah cetakan pertama.
Dengan gaya penulisan yang praktis, buku ini adalah salah satu pegangan wajib bagi pelaku UMKM, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya yang ingin memahami cara meningkatkan kapasitas dan ketahanan UMKM dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Diterbitkan oleh Kementerian yang sama dengan dukungan Tim Penyusun Buku Kementerian Koperasi dan UKM pada Juli 2024, cetakan pertama buku ini terbagi menjadi dua bagian besar yang secara rinci membahas berbagai bentuk pembiayaan untuk UMKM, mulai dari usaha mikro hingga usaha kecil menengah.
Kerangka buku ini tersusun dari dua garis besar pembiayaan UMKM. Pertama, pemahaman transformasi pembiayaan usaha mikro melalui konsep seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster berbasis rantai pasok. Penyaluran KUR Klaster diarahkan untuk meningkatkan kapasitas usaha mikro, terutama dalam sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan.
Pada bagian ini juga menyoroti penerapan inovatif seperti Intelligent Credit Scoring yang memperluas dan mempercepat penyerapan KUR. Melalui metode ini, pembiayaan dapat lebih mudah diakses oleh para pelaku UMKM yang tidak memiliki agunan, namun tetap memenuhi kriteria penilaian kredit berbasis data alternatif, seperti data dari fintech dan perusahaan pembiayaan lainnya.
Pada bagian kedua, buku ini mengupas lebih dalam pembiayaan usaha kecil dan menengah. Pembaca akan diajak untuk memahami berbagai instrumen pembiayaan yang tersedia, seperti Securities Crowdfunding, Initial Public Offering (IPO), Peer to Peer Lending, serta skema lain yang memungkinkan UMKM mendapatkan modal untuk pengembangan usahanya.
Buku seri ke-4 dari total 7 serial ‘Pengarusutamaan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM’ ini tidak hanya sekadar menawarkan konsep dan teori kepada pembacanya, melainkan juga menunjukkan fakta melalui studi kasus dan contoh praktik terbaik dari berbagai pelaku UMKM yang sukses memanfaatkan skema pembiayaan ini.
Seperti yang disampaikan melalui kisah Wasid, seorang peternak domba dari Garut yang berhasil memanfaatkan KUR Klaster untuk mengembangkan usaha penggemukan dombanya. Wasid awalnya dianggap tidak layak menjadi peternak karena tidak memiliki modal besar, namun berkat pelatihan dan pembiayaan KUR Klaster, ia berhasil mengangkat usaha peternakan dombanya bersama dengan kelompoknya.
Dalam salah satu kutipan, buku ini menulis,"Keberhasilan Wasid dan kelompoknya dalam penggemukan domba tak lepas dari kerjasama tripartit antara peternak, penyalur dana, dan offtaker yang memberikan dukungan penuh terhadap usaha mereka." (Halaman 19).
Baca Juga: Dedikasi untuk UMKM, Kunci BRI Raih Gelar The Best State-Owned Enterprise
Hal ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa melalui KUR Klaster berbasis rantai pasok, penyaluran pembiayaan yang selama ini berfokus pada sektor perdagangan bergeser ke sektor produksi prioritas, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. (Halaman 16).
Akses Modal Inklusif, UMKM Dongkrak Ekonomi
Buku “Transformasi Pembiayaan UMKM: Daya Ungkit Menuju Kemapanan” ini menjadi sumber inspirasi dan referensi bagi kalangan UMKM yang ingin lebih memahami bagaimana pembiayaan dapat menjadi daya ungkit untuk mencapai kemapanan usaha. Dilengkapi dengan berbagai inovasi dan terobosan pembiayaan yang relevan dengan perkembangan zaman, buku ini memberikan wawasan berharga bagi pelaku usaha mikro dan kecil yang ingin meningkatkan daya saing mereka, baik di pasar nasional maupun internasional.
Sebagaimana ditegaskan dalam buku ini, keberhasilan UMKM tidak hanya tergantung pada kemampuan inovasi para pelakunya, tetapi juga pada dukungan sistem pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, program pembiayaan seperti KUR Klaster dan skema rantai pasok memainkan peran penting dalam memastikan UMKM dapat berkembang lebih jauh dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Pembiayaan adalah salah satu kunci dalam mendukung keberhasilan UMKM yang mampu sustain dan berkelanjutan. Sejumlah studi dan pendapat pakar memperkuat pandangan bahwa akses terhadap pembiayaan inklusif dan berkelanjutan merupakan salah satu faktor penting yang mendukung pertumbuhan UMKM.
Laporan Bank Dunia pada tahun 2020 menjelaskan bahwa akses terhadap pembiayaan adalah salah faktor penting sekaligus penghambat UMKM di negara-negara berkembang. Laporan tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 70% UMKM di negara-negara berkembang menghadapi keterbatasan modal untuk mendukung ekspansi usaha mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal