Suara.com - PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), emiten pengolah makanan beku berbasis udang yang terafiliasi dengan Kaesang Pangarep tengah jadi sorotan karena sedang mengalami kondisi keuangan yang sulit.
PMMP dilaporkan mengalami kerugian hingga ratusan miliar rupiah, hingga tidak bisa membayar gaji para pekerjanya.
Anjloknya ekspor udang ke pasar global menjadi salah satu penyebab utama merosotnya pendapatan PMMP. Kondisi ini semakin diperparah dengan tingginya biaya operasional perusahaan.
Akibatnya, PMMP tidak hanya merugi besar tetapi juga kesulitan memenuhi kewajiban finansialnya, termasuk pembayaran gaji para pekerja.
Para pekerja PMMP mengaku sudah beberapa bulan tidak menerima gaji.
Kondisi ini tentu sangat memberatkan mereka dan keluarga, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit. Beberapa pekerja bahkan telah melaporkan masalah ini ke dinas tenaga kerja setempat.
Berdasarkan laporan keuangan, PMMP mencatatkan kerugian yang cukup besar pada kuartal II 2024 hingga Rp210 miliar, anjloknya penjualan udang menjadi biang keroknya.
PPMP membukukan kerugian per Juni 2024 sebesar US$12,84 juta atau setara dengan Rp210,23 miliar dibandingkan per Juni 2023 yang masih membukukan laba bersih sebesar US$3 juta atau setara dengan Rp49,19 miliar.
Kerugian disebabkan oleh anjloknya penjualan perseroan per Juni 2024 sebesar 40,18% menjadi US$59,9 juta atau setara dengan Rp980,64 miliar, dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$100,14 juta atau setara dengan Rp1,64 triliun.
Baca Juga: Resmi Jadi Kepala BPJPH, Berapa Gaji Babe Haikal Hassan?
Kondisi rugi ini lantas berdampak domino hingga membuat gaji para pekerja di sejumlah pabrik milik PMMP belum dibayarkan.
Fitriani, salah satu karyawan, mengungkapkan bahwa dirinya kini memiliki utang sebesar Rp 5 juta lebih.
Uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti membayar kos dan mengirimkan uang untuk keluarga di kampung halaman.
"Saya sudah berusaha mencari pinjaman ke mana-mana karena tidak ada pemasukan lain. Situasi ini sangat memberatkan," ujar Fitriani dikutip Kamis (24/10/2024).
Para karyawan berharap perusahaan segera membayar gaji yang tertunggak agar mereka dapat melunasi utang dan kembali menjalani kehidupan yang lebih baik.
Kini para karyawan menuntut hak-hak mereka sebagai pekerja segera dipenuhi. Para karyawan berharap pihak perusahaan dapat segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan solusi yang adil bagi seluruh pekerja.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
IHSG Pagi Ini Menguat ke Level 8.700, Tapi Rawan Terkoreksi
-
Daftar Tol Gratis dan Diskon Selama Libur Nataru 2025-2026
-
HSBC Catat 92 Persen Perusahaan Indonesia Mau Perluas Bisnis di ASEAN
-
Waduh, Orang Belum Menikah Ternyata Doyan Gunakan Pinjol
-
Berapa Jumlah Utang yang Ideal? Jangan Sampai Lewati Batas Aman Ini
-
Harga Emas Hari Ini Bergerak Dinamis, di Sahabat Pegadaian Belum Tersedia Antam
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
Aturan Baru LPG Subsidi Disusun: Penjualan Akan Dibatasi Berdasarkan Desil Ekonomi
-
Sosok An Shaohong: Dirut LABA, Backdoor Tiga Saham BEI, Ternyata Buronan China
-
Didukung Kontrak Jumbo Multikomoditas dan Ekspansi EPC, PTRO Siap Meroket?