Suara.com - Pendakwah sekaligus pejabat Miftah Maulana Habiburahman, yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, secara resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden. Keputusan ini diambil setelah ia mendapat kritik publik terkait pernyataannya yang tidak pantas terhadap seorang penjual es teh.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DI Yogyakarta, pada Jumat (6/12/2024), Gus Miftah menyampaikan,
"Saya telah merenungkan keputusan ini dengan sangat serius setelah berdoa dan melakukan istikharah. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata Gus Miftah, dalam konferensi pers yang dikutip pada Jumat (6/12/2024).
Dalam kesempatan itu, Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Gus Miftah menegaskan bahwa pengunduran dirinya bukan karena tekanan dari pihak manapun, melainkan merupakan keputusan pribadi yang didasarkan pada rasa hormat dan cinta kepada presiden.
Dengan mundurnya Gus Miftah, ia diperkirakan akan kehilangan pendapatan sekitar Rp20 juta per bulan atau tepatnya Rp18,613 juta dari gaji dan tunjangan yang diterimanya. Gaji tersebut diatur dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 137 Tahun 2024, yang setara dengan gaji seorang menteri.
Dalam permohonan maafnya, Gus Miftah meminta maaf kepada Presiden Prabowo dan masyarakat atas kesalahannya. Ia mengakui bahwa sebagai manusia, ia tidak luput dari kesalahan dan berharap untuk terus berkontribusi kepada bangsa meskipun sudah tidak menjabat lagi.
Gus Miftah mengaku tetap berkomitmen untuk tetap aktif dalam mendorong persatuan dan toleransi di masyarakat melalui perannya sebagai pendakwah. Ia juga mendoakan agar pemerintahan Presiden Prabowo selalu diberikan kekuatan dan keberkahan dalam membangun Indonesia menjadi bangsa yang adil dan makmur.
Berita Terkait
-
Berkaca dari Kasus Miftah Maulana, Siapa Saja yang Layak Dipanggil 'Gus'?
-
Coki Pardede yang Dikenal Nirempati Dicap Lebih Mulia dari Seorang Gus Miftah
-
Apa Itu Nawala Kekancingan? Gelar Terhormat Keraton Solo untuk Yati Pesek
-
Sujiwo Tejo Minta Maaf ke Gus Miftah Sambil Menangis: Dia Mungkin Wali Lewat Olok-olokannya
-
Profil Anwar Ibrahim: PM Malaysia yang Ikut Sindir Menohok Gus Miftah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai