Suara.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersinergi dengan Bank Indonesia terkait Pemanfaatan Produk dan Jasa Layanan Penyeberangan dalam Kegiatan Distribusi Uang Rupiah.
Kerja sama strategis ini bertujuan untuk memastikan distribusi uang Rupiah yang efisien, aman, dan merata ke seluruh penjuru Indonesia, termasuk wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Penandatanganan Berita Acara Kesepahaman Pemanfaatan Produk dan Jasa Layanan Penyeberangan dalam kegiatan Distribusi Uang Rupiah antara Bank Indonesia dan ASDP berlangsung di Auditorium Kantor Pusat ASDP, Rabu (11/12) pagi, yang dihadiri oleh Direktur Utama ASDP Heru Widodo dan Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim.
Heru Widodo menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi wujud nyata sinergi antara sektor transportasi dan moneter.
"ASDP mendukung tugas vital Bank Indonesia sebagai penjaga stabilitas moneter dengan menghadirkan solusi distribusi uang yang terintegrasi melalui layanan penyeberangan yang andal dan tepat waktu," ujarnya.
Sebagai operator transportasi penyeberangan nasional, ASDP memiliki jaringan yang tersebar luas di seluruh Indonesia, mencakup 27 cabang, 37 pelabuhan, 220 kapal Ro-Ro, dan 309 lintasan penyeberangan. Jalur-jalur strategis seperti Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, dan Padang Bai–Lembar memainkan peran kunci dalam mendukung distribusi uang tunai ke wilayah prioritas.
Adapun kerja sama ini dirancang untuk memastikan bahwa uang tunai dapat didistribusikan dengan cepat dan aman hingga ke pelosok negeri, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi lokal.
"Kami percaya bahwa kerja sama ini tidak hanya membantu distribusi uang tunai, tetapi juga menjadi simbol sinergi lintas sektor yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan jaringan transportasi yang kami miliki, distribusi uang Rupiah dapat menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses," kata dia.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyampaikan bahwa Bank Indonesia sebagai bank sentral berperan penting dalam memenuhi kebutuhan uang masyarakat.
Baca Juga: Gubernur BI Lantik Pejabat Baru, Ini Daftar Namanya
"Hal ini dalam konteks menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan transaksi pembayaran," jelas dia.
Wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan, lanjut Marlison, tentu mempunyai tantangan besar antara lain kondisi geografis, demografi, serta kondisi infrastruktur dan aksesibilitas yang belum terhubung seluruhnya. "Peran dan tanggung jawab Bank Indonesia sangat besar mengingat setiap jengkal tanah di NKRI, kami wajib menyediakan uang kartal, tidak hanya di kota besar, tetapi hingga ke wilayah 3T," tuturnya menjelaskan.
Marlison menambahkan, kebutuhan peredaran uang bagi masyarakat Indonesia yang sangat besar mendorong Bank Indonesia untuk terus menjalin kerjasama khususnya dengan operator transportasi dalam mendukung aksesibilitas bagi truk pengangkut uang. "Kami melihat potensi dari jangkauan layanan ASDP yang sangat luas dalam mendukung delivery uang kartal dengan tepat waktu dan tepat jumlah. Catatan kami, aktivitas peredaran uang di Indonesia sebagian besar didukung akses transportasi laut sebesar 60 persen, transportasi darat sebesar 30 persen, dan 10 persen sisanya moda transportasi lainnya," jelasnya merinci.
Marlison menilai kehadiran layanan penyeberangan ASDP cukup krusial, tidak hanya melayani jalur distribusi di wilayah kota besar seperti lintasan Merak-Bakauheni yang menghubungkan Jawa dan Sumatera, Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Jawa dan Bali, serta Padang Bai - Lembar yang menghubungkan Bali dan NTB. Namun, layanan ASDP juga dapat menjangkau hingga ke wilayah 3T, yang tidak dapat diakses baik oleh moda darat ataupun udara.
"Karenanya, tahun ini kami memasukkan ASDP ke dalam ekosistem peredaran uang nasional yang menopang aksesibilitas ke seluruh wilayah Indonesia," tutur Marlison.
Selain mendukung stabilitas moneter, kolaborasi ini juga mempertegas peran ASDP sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat infrastruktur transportasi nasional. ASDP terus berkomitmen untuk menghadirkan layanan prima yang sesuai dengan kebutuhan Bank Indonesia, termasuk dalam memastikan keamanan dan kenyamanan selama proses distribusi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Rp 2.327.000 per Gram Hari Ini
-
IHSG Gaspol ke Level 8.300 di Awal Sesi Perdagangan Senin, Tapi Awas Tekanan Jual Mengintai