Suara.com - Bank Indonesia (BI) akan memberikan dana segara pada perbankan di Indonesia tahun depan.
Hal ini sesuai dengan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) dari Bank Indonesia.
Insentif yang diklaim akan membantu likuiditas perbankan ini diperkirakan bakal mencapai Rp 290 triliun.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung beberapa bank BUMN akan menerima Rp126 triliun. Lalu, ada 73 bank swasta akan mendapatkan guyuran insentif likuiditas Rp129 triliun.
Kemudian 39 bank pembangunan daerah (BPD) akan menerima Rp30 triliun dan tujuh kantor cabang bank asing akan menerima Rp4,9 triliun.
" Totalnya jadi 124 bank. Artinya semua bank akan terima," katanya di Jakarta, Kamis (19/12/2024)
Dia mengatakan bahwa ada sejumlah sektor yang terbilang menyerap lapangan kerja cukup tinggi, yakni pertanian, perdagangan, perumahan, hingga industri pengolahan.
Adapun perbankan yang diguyur mendapatakan dana segar dari BI yang berkontibusi pada sektor lapangan kerja atau industri padat karya mulai tahun depan.
"Berbeda dengan yang lama karena sektornya juga seperti perdagangan itu kan banyak kreditnya jadi semua bank akan menerima," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo bilang insentif ini telah terlihat membantu bank dalam memenuhi likuiditas yang dibutuhkan perbankan.
Menurutnya, ini tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada November 2024 yang tinggi sebesar 25,57%
Berita Terkait
-
Aliran Modal Asing Keluar Begitu Deras Rp 4,58 Triliun di Pekan Pertama November 2025
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
BI Jakarta: Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi