Suara.com - Sebuah pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan pada hari Minggu.
Kecelakaan ini menyebabkan semua penumpang meningga kecuali dua orang yang selamat.
Adapun, pesawat itu keluar dari landasan pacu, bertabrakan dengan pagar, dan terbakar. Hingga salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.
Kecelakaan Jeju Air membuat banyak orang ingin mengetahui informasi dari pesawat tersebut. Salah satunya mengenai sosok pemiliki maskapai Jeju Air tersebut.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, CEO Jeju Air Kim E-bae meminta maaf atas tragedi tersebut, dan membungkukkan badan di hadapan rakyat.
"Apa pun penyebabnya, saya bertanggung jawab penuh sebagai CEO," kata Kim dilansir dari Economictimes, Senin (30/12/2024).
Dalam pernyataan resmi yang dibagikan di media sosial, Kim menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka.
Kami ingin menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada para penumpang dan keluarga yang ditinggalkan yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tersebut," bebernya.
"Jeju Air akan melakukan segala upaya untuk menyelesaikan kecelakaan tersebut dengan cepat dan memberikan dukungan kepada keluarga penumpang," tandasnya.
Baca Juga: Tangis Pecah di Bandara Muan, Momen Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air Menunggu Kabar
Sebagai informasi, Kim E-bae adalah CEO dan Presiden Jeju Air, maskapai berbiaya rendah (LCC) terkemuka di Korea.
Kim lahir pada 10 Desember 1965, di Jangheung, Provinsi Jeolla Selatan. Ia lulus dari Sekolah Menengah Atas Jangheung dan Universitas Nasional Seoul dengan gelar di bidang Ekonomi Internasional.
Ia merupakan salah satu anggota pendiri Asiana Airlines dan bekerja di sana selama 30 tahun.
Selama masa jabatannya, ia memegang posisi penting, termasuk Kepala Manajemen Strategis, Eksekutif yang bertanggung jawab atas Perencanaan Strategis, Kepala Kantor Pusat Regional Amerika, dan Kepala Manajemen Bisnis.
Pada tahun 2020, Kim bergabung dengan Jeju Air sebagai CEO. Ia dinilai berhasil meningkatkan struktur keuangan perusahaan melalui peningkatan modal dan memperluas rute internasional sebagai respons terhadap dimulainya kembali perjalanan setelah krisis COVID-19.
Sementara itu, laba bersih Jeju Air pada kuartal ketiga 2024 melonjak 59 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini ditopang meningkatnya permintaan perjalanan pada rute jarak pendek dan menengah.
Berita Terkait
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Sinopsis Penerbangan Terakhir, Skandal Cinta Gelap di Balik Kokpit Pesawat
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
-
Terungkap Alasan Sebenarnya di Balik Tiket Susi Air Rp 8 Juta Saat Bencana Aceh
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas