Suara.com - Pemulihan ekonomi bersejarah Amerika dari krisis pandemi berlanjut pada tahun ini. Pertumbuhan ekonomi secara konsisten menentang perkiraan, mengatasi suku bunga yang tinggi dan inflasi yang sangat tinggi.
Hingga, pasar keuangan melonjak. Untuk itu memasuki tahun 2025, ada banyak alasan untuk optimis tentang ekonomi saat pemerintahan Trump bersiap untuk mengambil alih kekuasaan.
"Ekonomi AS, seperti yang telah terjadi selama bertahun-tahun, terus berjalan dengan kecepatan yang sangat stabil," ujar David Kelly, kepala strategi global di JPMorgan Asset Management dilansir dari CNN International, Jumat (3/1/2025).
Lalu, ada juga bahaya bahwa janji Trump untuk melakukan deportasi massal akan membuat industri-industri utama kekurangan pekerja, sehingga menaikkan upah dan harga.
Investor juga sangat waspada terhadap potensi pertempuran antara Trump dan Powell, ketua Fed pilihannya.
"Apa pun yang ditujukan untuk independensi Fed dapat benar-benar merusak sentimen pasar dan menjadi pemenuhan diri," imbuh dia.
Dia juga menyebutkan, perang Federal Reserve terhadap inflasi memperlambat pertumbuhan ekonomi. Namun, tidak separah yang ditakutkan.
"Pasar menyerah, tetapi tidak hancur.Dan meskipun keretakan muncul di pasar kerja, tingkat pengangguran tetap relatif rendah," jelasnya.
Dia menyebutkan Presiden terpilih Donald Trump sangat fokus untuk meningkatkan ekonomi AS. Apalagi, ada banyak perdebatan mengenai dampak agenda Trump terutama pada inflasi.
Baca Juga: BI: Inflasi 2024 Lebih Rendah Dibanding 2023
"Tetapi beberapa ekonom gembira dengan prospek reformasi pajak dan janji Trump untuk memangkas birokrasi," jelasnya.
Selain itu, agenda perdagangan Trump terus membuat khawatir banyak ekonom arus utama. Salah satunya khawatir akan menimbulkan inflasi dan menekan investasi bisnis.
Tentunya, perkembangan ekonomi AS juga akan mempengaruhi beberapa kebijakan negara. Apalagi penerapan tarif yang diberikan Trump di beberapa negara membuatnya menjadi perang dagang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Prabowo Disebut Lagi Bersih-bersih Konglomerat Hitam Migas, Mau Rebut Kendali Sumber Daya
-
WIKA Bicara Keuntungan Jika BUMN Karya Jadi Merger
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Impor Pertalite Capai 60 persen dari Kebutuhan 39 Juta kl per Tahun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut