Suara.com - Kredit Perumahan Rakyat (KPR) subsidi lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bakal diperluas cakupannya ke sektor informal. Ke depan, driver ojek online (ojol) hingga tukang cukur kini bisa mengajukan KPR subsidi.
Direktur Utama Bank BTN, Nixon P Napitupulu menjelaskan, pekerja sektor informal selalu terganjal persyaratan penghasilan tetap untuk mengajukan KPR.
"Kalau karyawan kan gampang pakai slip gaji, simple. Kalau bank kan harus liat dokumen, sedangkan kalau sektor informal kan dokumennya rada kacau," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Ke depan, bilang Nixon, persyaratan melihat penghasilan dipermudah dengan melihat catatan tabungan 3-6 bulan untuk pekerja informal.
Jika, pekerja informal tersebut memiliki peforma tabungan yang baik, maka bisa mengajukan KPR subsidi.
"Udah deh dia nabung 3-6 bulan dari itu saja dokumennya. Kalau track record nabungnya bagus ya kita kasih," jelas dia.
Sementara, untuk driver ojol, nantinya bisa ditarik dari potongan setelah mengantarkan penumpang. Dalam hali ini, Nixon akan bekerja sama dengan perusahaan penyedia aplikasi ojol untuk menjalankan skema tersebut.
"Kalau kayak supir ojek online, kita sebut merek deh depannya G. Kita ada kerja sama dia potong harian, nah itu bisa ada dokumen kan. Jadi bisa juga (mengajukan kredit)," jelas dia.
Lalu, untuk tukang cukur, Nixon akan memlihat catatan keuangan dari paguyuban. Sebab, tukang cukur yang tergabung dalam paguyuban akan terpantau catatan keuangannya.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Kembali Jadi Penyalur KPR Subsidi di 2025
"Asgar misalnya, itu paguyubannya yang bantu. Kalau ada kayak gitunya lebih mudah. Artinya mereka verifikasinya orang ini baik ndak, bener dagang ndak, dagang baik-baik bukan penipu. How to verified this itu yang kita lagi terus cari cara," imbuh dia.
Adapun, Nixon menargetkan penyaluran pembiayaan KPR subsidi sebanyak 220-399 ribu nasabah di tahun 2025.
"Yang jelas at least kita ingin 20 persen dari FLPP itu bisa disalurkan ke sektor informal," tutup Nixon.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Pasokan Listrik yang Andal Dinilai Jadi Penentu Peningkatan Produksi Migas
-
Pemicu IHSG Terus Bergerak Loyo dalam Dua Hari Ini
-
Menkeu Purbaya Ungkap Isi Pertemuan dengan Airlangga, Ini Bocorannya
-
Bank Mandiri Dukung Peluncuran KMILN, Akselerasi Layanan Diaspora Melalui Livin by Mandiri
-
Lawan Impor Kakao RI, COCO Lakukan Diversifikasi Besar-besaran
-
Bukan Hanya Produk, Tapi Proses! Mengapa Banyak UMKM Tidak Bertahan Lama?
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Berkat Inflasi yang Terkendali
-
Harga Beras Anjlok di September, Begini Datanya
-
Inflasi dan Neraca Perdagangan Dorong Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS Hari Ini