Suara.com - Beberapa pemimpin perusahaan memberikan usulan aturan kerja yang baru di India.
Salah satunya mengenai jam kerja yang bakal ditingkatkan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara India.
Adapun perusahaan India Inc, termasuk perusahaanveteran lainnya seperti salah satu pendiri Infosys NR Narayana Murthy dan pendiri perusahaan rintisan seperti Bhavish Aggarwal dari Ola Electric, telah menganjurkan jam kerja yang panjang untuk mempercepat pertumbuhan India.
Terbaru, dalam daftar ini adalah ketua Larsen & Toubro (L&T) SN Subrahmanyan, yang telah mengusulkan minggu kerja 90 jam dan menyatakan keinginan agar karyawan bekerja pada hari Minggu juga.
Dilansir India Times, usulan ini dikarenakan pernyataan mengenai profesional pekerja asal Tiongkok yang mengklaim bahwa bekerja 90 jam seminggu akan membantu melampaui AS. Apalagi beberapa para pekerja di China biasanya hanya bekerja 50 jam.
Namun usulan 90 jam kerja dari kepala L&T telah menerima reaksi tajam dari beberapa pengusaha lainnya.
Salah satunya Anand Mahindra yang merupakan pimpinan Mahindra Group. Dia telah bergabung dalam perdebatan tentang minggu kerja ideal, menyusul pernyataan dari Pimpinan L&T SN Subrahmanyan yang memicu kemarahan luas di dunia maya.
Mahindra mengatakan bahwa masalah sebenarnya bukanlah jumlah jam kerja, tetapi kualitas hasil kerja.
"Kita harus fokus pada kualitas kerja, bukan kuantitas kerja. Ini bukan tentang 40 jam, 70 jam, atau 90 jam. Hasil apa yang Anda hasilkan?" tegas Mahindra.
Lebih jauh, Mahindra menekankan pentingnya kehidupan yang menyeluruh. Ia berpendapat bahwa memiliki paparan terhadap berbagai bidang, termasuk seni dan budaya, akan menghasilkan pengambil keputusan yang lebih baik.
"Anda membuat keputusan yang lebih baik ketika Anda memiliki otak yang utuh, ketika Anda memiliki informasi tentang seni dan budaya, saat itulah Anda membuat keputusan yang baik," jelas Mahindra,
Ia juga menunjukkan bahwa menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, dan terlibat sangat penting untuk kesehatan mental. Jika, terlalu banyak bekerja akan menghasilkan kinerja yang kurang baik.
Berita Terkait
-
Vladimir Putin Keciduk Naik Toyota Fortuner di India, Aman Tidak Ya?
-
Sinopsis Dhurandhar, Film India Dibintangi Ranveer Singh dan Sanjay Dutt
-
Sinopsis Tere Ishk Mein, Film India yang Dibintangi Dhanush dan Kriti Sanon
-
Dejan/Bernadine Melejit di India, Sang Juara Ungkap Banyak PR Meski Berprestasi
-
5 Film dan Series Bollywood Tayang Desember 2025, Ada Film Terakhir Dharmendra
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Penjualan Eceran Diprediksi Melejit di November 2025, Apa Pemicunya?
-
INET Tancap Gas, Target Harga Saham Meroket: Efek Ekspansi Rp4,2 Triliun?
-
Wamentan Sudaryono Promosikan Peluang Investasi Pertanian ke Rumania, Indonesia Swasembada Beras
-
Ribut Saham Gorengan, Insentif Pasar Modal untuk Apa?
-
Disegel dan Jadi Penyebab Banjir, PTPN III Ternyata Berniat Tambah 59 Ribu Hektar Lahan Sawit
-
Mandat Digitalisasi Negara: BUMN Ini Dianggap Punya 'Privilege' Bisnis Masa Depan!
-
Tambang Emas Terafiliasi ASII di Sumut Disegel, KLH Soroti Potensi Pidana
-
DEWA dan BUMI Meroket, IHSG Menguat ke Level 8.693 dengan Transaksi 19 Triliun
-
4 Tahun Beruntun, Bank Mandiri Raih Lagi Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan
-
Mengenal Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Kepulauan