Suara.com - PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dalam rangka mendukung tujuan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan.
Komitmen ini ditunjukkan dengan akan digelarnya sosialisasi AUTP di seluruh wilayah kerja Jasindo si Indonesia. Menurut Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema, melalui sosialisasi tersebut diharapkan lebih banyak petani yang memahami manfaat AUTP sehingga mereka dapat melindungi pertanian mereka dari berbagai risiko yang dapat mengganggu produktivitas dan hasil panen.
Ia melanjutkan, komitmen melindungi petani melalui AUTP sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada pangan.
“Ketika risiko di minimalisir, petani tak akan mengalami kerugian tat kala ada musibah gagal panen. Diharapkan pertumbuhan produksi beras akan tumbuh positif,” katanya ditulis Rabu (15/1/2025).
Brellian juga berharap agar dapat berkolaborasi dengan mitra dan pemerintah setempat untuk menjangkau lebih banyak petani melalui edukasi.
Inisiatif ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran petani terhadap kebutuhan perlindungan asuransi, khususnya dalam mempromosikan ketahanan pangan nasional.
Sebanyak 278.832 hektare lahan pertanian telah berhasil diamankan melalui inisiatif AUTP hingga akhir tahun 2024, yang memberikan manfaat bagi 464.957 petani di seluruh Indonesia.
Komitmen Jasindo untuk membantu industri pertanian mengurangi risiko gagal panen akibat hama, penyakit, dan bencana alam ditunjukkan dengan pencapaian penting ini.
Berdasarkan realisasi tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2025 ini program AUTP diharapkan dapat memberikan perlindungan dengan luas cakupan sekitar 525.000 hektare lahan pertanian.
Baca Juga: ID FOOD Gencar Amankan Aset Bangunan dan Lahan untuk Dukung Swasembada Pangan
Sebelumnya, pada akhir tahun 2024, data dari presidenri.go.id, bahwa produksi beras nasional menunjukkan tren positif. Pertumbuhan produksi beras tersebut menjadi acuan swasembada pangan, sehingga menjadi dasar untuk menghentikan impor beras.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Pengguna Nasabah Melonjak, Bank Jago Salurkan Kredit Tembus Rp 14,8 Triliun
-
Satgas PKH Segel Kawasan Konsesi Nikel PT Tonia Mitra Sejahtera
-
28 Juta Warga RI Kesulitan Akses Air Bersih, BUMN Gotong Royong Ikut Bantu
-
BSI Manfaatkan Potensi Green Zakat untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
-
Emas Antam Anjlok, Tapi Harganya Masih Tinggi Rp 2.088.000 per Gram
-
Gedung DPR Nepal Hangus Dibakar, Nilai Bangunannya Mencapai Rp 717 Miliar
-
IHSG Masih Menguat Jumat Pagi, Saham-saham Perbankan Tetap Berjaya
-
Pinjol Ilegal Merajalela? KPPU Panggil 97 Perusahaan dan OJK
-
Menkeu Baru Mau Guyur Rp200 Triliun ke Perbankan, Ternyata Bisa Tambah Lapangan Kerja
-
Pertamina Bakal Izinkan Pertashop Jual Pertalite