Suara.com - PT Charoen Pokphand Indonesia tak pernah memasang iklan dan memberikan penawaran produknya melalui Instagram dan media sosial.
Apalagi membuka nomor kontak untuk calon konsumen menggunakan WA Grup Bisnis.
Hal ini ditegaskan Marketing PT Charoen Pokphand Indonesia -Food Division Gun Affandy kepada media bahwa nama perusahaannya telah dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab dan pelaku kriminal untuk menipu banyak orang dengan modus penawaran produk.
"Mereka membuat iklan fiktif lengkap dengan menyertakan katalog produk kami. Bahkan iklan tersebut melalui Instagram dengan follower diatas 9.000 yang kontennya semua mengenai PT Charoen Pokphand Indonesia. Yang jelas penawaran harga dalam iklan tersebut dibuat lebih murah dari supplier," ungkap Gun Affandy dalam rilis yang diterima, Minggu (19/1/2025).
Kasus penipuan menggunakan nama PT Charoen Pokphand Indonesia ini terungkap setelah adanya banyak pihak yang menelpon perusahaannya menanyakan akan hal tersebut. Bahkan jumlahnya semakin hari semakin bertambah.
Umumnya korban telah melakukan transaksi melalui transfer QRis atau transfer digital. Umumnya korban yakin karena setelah scan QRis keluar nama PT Charoen Pokphand Indonesia.
Para korban mengaku telah mengalami kerugian setelah transfer namun pesanan tak kunjung dikirim. Padahal menurut sejumlah korban pelaku penipuan yang dilakukan secara digital telah menerbitkan invoice yang meyakinkan.
Setelah merasa ditipu, para korban baru sadar bahwa pelaku menggunakan QRis Merchant yang bisa diganti Namanya sesuai keinginan.
Atas kasus tersebut, PT Charoen Pokphand Indonesia menghimbau agar konsumen setianya berhati-hati dalam menanggapi iklan ‘bodong’ yang mengatasnamakan perusahaannya. Kepada mereka yang telah menjadi korban penipuan juga dihimbau melaporkan kasusnya ke pihak berwajib.
Baca Juga: Loker Pegadaian 2025 Dibuka! Cek Posisi dan Syaratnya
"Kami juga akan tuntut pelakunya yang telah mencemarkan nama baik perusahaan kami. Untuk itu kami juga memohon bantuan semuanya, para korban harus membuat laporan kepolisian supaya bisa dilacak keberadaan pelakunya. Bagi masyarakat tetap harus hati-hati dan waspada terhadap penipuan yang menggunakan brand kami. Bila menginginkan produk kami dalam jumlah besar bisa datang ke supplier resmi kami," ujar Gun Affandy.
Gun Affandy juga memberikan telepon layanan konsumen di 021-6920000 atau melalui website www.cpfood.co.id.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera