Suara.com - Meningkatnya inflasi, suku bunga tinggi yang terus-menerus, serta tinggi biaya hidup, sangat penting untuk menilai kembali kebiasaan belanja agar tidak membebani keuangan Anda.
Untuk itu konsumen kelas menengah mungkin perlu mengekang pengeluaran mereka pada tahun 2025. Hal ini untuk menjaga stabilitas keuangan dan beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi agar tidak jatuh dalam kemiskinan.
Dilansir dari New Trader U, berikut 5 jenis barang yang bisa membuat seseorang menjadi miskin secara cepat:
1.Membeli Mobil
Beberapa faktor ekonomi, kelas menengah perlu mempertimbangkan kembali pembelian mobil baru pada tahun 2025. Suku bunga tinggi diperkirakan akan terus berlanjut, dengan suku bunga pinjaman mobil tetap tinggi meskipun ada potensi penurunan suku bunga Federal Reserve.
Bankrate melaporkan bahwa para ahli memperkirakan bahwa meskipun Fed akan terus memangkas suku bunga hingga awal tahun 2025, suku bunga pinjaman mobil tidak mungkin turun secara signifikan.
2. Membeli Rumah
Tantangan dalam memelihara dan membiayai rumah besar akan menjadi lebih jelas sebagai tantangan yang bakal dihadapi kelas menengah pada tahun 2025. Sebab, ini bisa membuat keuangan Anda menipis.
Akibatnya, keluarga kelas menengah harus mempertimbangkan opsi perumahan alternatif yang menawarkan nilai yang lebih baik dan stabilitas keuangan jangka panjang agar tidak menjadi miskin.
Baca Juga: Jurang Ketimpangan Si Kaya dan Si Miskin Makin Lebar di Indonesia
3. Belanja Berlebihan
Pada tahun 2025, konsumen kelas menengah harus menilai kembali kebiasaan belanja bahan makanan mereka, khususnya yang berkaitan dengan barang-barang makanan bermerek terkenal dan mewah.
Pembeli kelas menengah harus mengadopsi strategi belanja bahan makanan dan perencanaan makan yang lebih cermat untuk mengatasi kenaikan biaya makanan. Berfokus pada makanan penting dan bergizi daripada barang-barang olahan mewah akan membantu menghemat anggaran makanan lebih jauh.
4. Membeli Barang Teknologi
Sektor teknologi kemungkinan akan menghadapi tantangan yang signifikan pada tahun 2025, yang membuat barang elektronik dan gadget kelas atas kurang terjangkau bagi konsumen kelas menengah.Hal itu bisa membuat keuangan Anda menipis hingga menjadi miskin jika tidak diatur dengan baik.
5. Sering Pesan Makanan Online
Berita Terkait
-
Belanja Sampai Tengah Malam, Jakarta Premium Outlets Gelar Midnight Sale dan Diskon Akhir Tahun
-
17 Promo Akhir Tahun 2025 yang Sayang Dilewatkan, Belanja Serba Hemat!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Program Belanja 2025 Tembus Transaksi Rp272 Triliun
-
Suasana Baru, Promo Akhir Tahun Melimpah: Destinasi Belanja Keluarga di Bintaro Ini Jadi Makin Seru
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Kolaborasi dengan FC Barcelona, BRI Luncurkan Kartu Debit Edisi Khusus
-
Waspada Cuaca Ekstrem! Wamendag Pantau Pasokan Pangan dan Antisipasi Lonjakan Harga Cabai
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Kemenhub Baru Bilang Bali Sepi, Penumpang Pesawat Turun 2 Persen di Nataru
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
Industri Pengolahan RI Loyo di 2025 Gegara Tarif Trump Hingga Geopolitik
-
Bahlil Buka-bukaan Amblil Langkah Berani Legalkan Sumur Rakyat
-
Jelang Tutup Tahun, Pemerintah Sita 70 Ribu Ton Batubara Ilegal