Suara.com - Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Eka Chandra Buana, menegaskan bahwa Indonesia harus menetapkan target tinggi untuk pertumbuhan ekonomi, yaitu mencapai delapan persen.
“Mau tidak mau, kita harus menetapkan target yang tinggi,” ujarnya saat acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Jakarta pada hari Kamis kemarin
Menurutnya, jika negara seperti Vietnam dan India dapat tumbuh lebih dari tujuh persen tahun lalu, maka Indonesia juga harus optimis bahwa target delapan persen dapat tercapai meskipun ada tantangan dari ketidakpastian global.
Pemerintah telah menyiapkan delapan strategi dan satu kebijakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen dalam lima tahun ke depan. Strategi-strategi tersebut mencakup peningkatan produktivitas pertanian untuk mencapai swasembada pangan, industrialisasi di sektor padat karya yang berorientasi ekspor dan berkelanjutan, pengembangan ekonomi biru dan hijau, pariwisata serta ekonomi kreatif, menjadikan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, transformasi digital, serta investasi asing langsung yang berorientasi ekspor dan investasi non-APBN.
Selain itu, pemerintah juga akan mengalokasikan belanja negara untuk meningkatkan produktivitas melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan tiga juta rumah, penciptaan lumbung pangan nasional dan desa, pengembangan sekolah unggul, hilirisasi lanjutan, kendaraan listrik, dan lainnya.
“RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025-2029 menekankan pada pertumbuhan berkelanjutan, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ini akan dilaksanakan di seluruh wilayah dengan pemantauan secara berkala,” ungkap Eka.
Pemerintah juga telah merumuskan lima strategi untuk menurunkan tingkat kemiskinan yang mencakup perlindungan sosial yang integratif dan inklusif melalui program-program seperti Kartu Kesejahteraan (Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Pintar), serta peningkatan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, pangan, dan perumahan.
Selanjutnya adalah pengembangan wilayah melalui konektivitas dan investasi padat karya; pemberdayaan ekonomi inklusif yang berkelanjutan melalui Kartu Usaha Produktif; serta penggunaan Rujukan Satu Data Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) untuk meningkatkan ketepatan sasaran dan integrasi program.
Strategi peningkatan sumber daya manusia berkelanjutan terdiri dari dua poin utama. Pertama adalah peningkatan layanan dasar melalui percepatan wajib belajar selama 13 tahun, revitalisasi sarana dan prasarana sekolah, restrukturisasi pengelolaan guru serta tenaga kesehatan, program MBG, penuntasan tuberkulosis, pembangunan rumah sakit berkualitas di kabupaten/kota serta pengembangan layanan kesehatan bergerak di daerah terpencil.
Baca Juga: Persib Wajib Waspada! Persija Punya 3 Modal untuk Juara BRI Liga 1
Kedua adalah peningkatan modal manusia melalui pencegahan stunting yang lebih cepat, pembangunan sekolah unggul, peningkatan partisipasi pendidikan dalam bidang STEAM (sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika) berkualitas tinggi, penguatan pendidikan vokasi serta pelatihan kewirausahaan dan inovasi.
Berita Terkait
-
Menteri Airlangga Puji Langkah BRI Hapus Utang UMKM, Ribuan Pelaku Usaha Terbantu!
-
Berawal dari Iseng, Sasadu Leather Hadirkan Tas Kulit Nuansa Lokal yang Mendunia
-
Airlangga Hartarto Dukung BRI Bina UMKM Unggulan untuk Go Internasional
-
BRI Jadi Tabungan Wajib saat Jalan-Jalan ke Uni Emirat Arab, Ini Alasannya!
-
BRI Segera Garap Bisnis Bank Emas
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?
-
Edukasi Transisi Energi ke Generasi Muda Terus Digencarkan