Suara.com - Kristal atau batu berkilau yang diyakini membawa “kekuatan penyembuhan” dan “energi penambah keberuntungan” – memikat konsumen di seluruh dunia.
Di TikTok, tagar #crystal telah menarik lebih dari 1,5 juta unggahan video, banyak di antaranya yang disukai ratusan ribu orang.
Lantaran para selebritas mulai dari Adele hingga Kim Kardashian telah berbicara tentang efek penyembuhan yang diduga dari kristal.
Tentunya demam kristal juga telah menyebar ke Tiongkok, di mana konsumen muda beralih ke batu permata untuk dijadikan prospek ekonomi masa depan. Sebab, kristal bisa dijual kembali bagi yang ingin semnuh dari berbagai penyakit.
Tren ini telah mengubah permainan bagi Donghai – sebuah daerah kecil di provinsi Jiangsu timur yang dikenal luas sebagai “ibu kota kristal Tiongkok”.
Dilansir South China Morning Post kristal inj telah menjadi pusat produksi. Adapun penjualan kristal batu, dengan hampir seperempat dari 1,24 juta penduduknya bekerja di industri yang terkait dengan kristal.
Industri kristal Donghai telah mengalami peningkatan penjualan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan pendapatan yang hampir dua kali lipat dari 24 miliar yuan (US$3,3 miliar) pada tahun 2020 menjadi 46 miliar yuan tahun lalu, menurut data resmi.
Apalagi, Yin mengelola salah satu dari lebih dari 7.000 toko di Kota Kristal Donghai, sebuah emporium besar yang oleh pemerintah setempat disebut sebagai pusat perdagangan kristal terbesar di dunia.
Industri kristal menawarkan gambaran kecil dari perjuangan yang dihadapi banyak bisnis Tiongkok pada tahun 2025.
Baca Juga: BI dan Bank China Kerjasama Penggunaan Mata Uang Lokal, Ini Keuntungannya
Apalagi, tahun Baru Imlek, dengan para pelanggan memadati beberapa toko yang mereka lihat dalam unggahan viral di platform sosial Tiongkok.
Namun, para pedagang lokal kesulitan untuk berjualan, kata Yin. Beberapa toko yang tersembunyi di bagian pasar yang kurang terlihat terkadang tidak menjual satu kristal pun seharian penuh.
Sehingga permintaan kristal semakin tinggi dan hanya bisa di beli di kota-kota besar China.
Berita Terkait
-
WhatsApp Punya Fitur Baru, Transaksi Makin Gampang Jelang Harbolnas
-
Penjualan Honda di Indonesia Kian Terpuruk, Dealer Pilih Berpaling ke Merek China
-
Tren Kota Mandiri Menguat, Bisnis Properti Dianggap Masih Stabil
-
Review ASUS ExpertBook PM3: Laptop Bisnis Kencang dan Ringan, Cocoknya Buat Siapa?
-
Penjualan Eceran Diprediksi Melejit di November 2025, Apa Pemicunya?
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari
-
Anak Usaha MDKA Reklamasi Lahan Seluas 84,96 Hektare di Tujuh Bukit
-
Sandiaga Uno Dorong Wirausaha Muda Untuk Melantai Bursa
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646