Suara.com - Sumedang dan Garut merupakan tulang punggung penghasil tembakau di Jawa Barat (Jabar). Tembakau menjadi komoditas andalan bagi Jabar. Sumedang sendiri memiliki luas lahan perkebunan tembakau mencapai 2.550 hektare, dengan estimasi hasil pertanian rata-rata 0,9 ton per hektare setiap tahunnya.
"Tembakau adalah ladang penghidupan kami. Sebagai petani, harapan kami tidak muluk-muluk. Kami bisa menanam dan panen dengan aman, tenang, bisa menghidupi keluarga, menyekolahkan anak. Kami berharap jangan ada upaya-upaya yang menyakiti sumber mata pencaharian kami," ujar Rohmat, petani tembakau Sumedang ditulis Selasa (11/2/2025).
Dari 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang, 25 kecamatan di antaranya merupakan penghasil komoditas tembakau. Mayoritas petani tembakau di Kabupaten Sumedang mengembangkan tiga varietas benih tembakau yaitu varietas Hanjuang, Kenceh, dan Temangi. Jawa Barat juga rumah dari Pasar Tembakau Tanjungsari yang merupakan Bremen-nya Indonesia, salah satu dari dua pasar tembakau di dunia.
"Varietas ini semuanya merupakan benih unggulan asli dari Sumedang dengan kekhasannya masing-masing. Selain lahan pertanian tembakaunya luas, kelebihan Sumedang punya fasilitas pasar sendiri yaitu pasar tembakau di Tanjungsari," papar Rohmat.
Sebagai bagian dari sendi kehidupan masyarakat Sumedang, Rohmat berharap pemerintah tetap terus melindungi keberlangsungan tembakau sebagai komoditas strategis nasional.
"Harapan kami, pemerintah berkomitmen melindungi tembakau dan petaninya. Kami keberatan kalau ada peraturan yang menekan atau merugikan kami. Begitu besar manfaat tembakau bagi kami," tegas Wakil Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sumedang ini.
Rohmat juga mengapresiasi program pemerintah daerah yang telah berupaya melakukan pengembangan usaha pertanian tembakau melalui beberapa bantuan seperti bantuan sarana produksi, modal, dan bantuan benih.
Di sisi lain, Garut menjadi salah satu daerah dengan produksi tembakau terbesar di Jawa Barat. Luas perkebunan komoditas tersebut mencapai sekitar 4.105 hektare dengan rata-rata produksi hingga 3.539 ton.
Adapun varietas tembakau lokal yang ditanam di Kabupaten Garut yaitu Darawati, Nani, Kedu Omas, Kedu Hejo, Leuliwiliang, Dasep, Adung dan Nani Kenceh.
Baca Juga: 4,6 Juta Nyawa Bisa Terselamatkan! Ini Peran Metode THR dalam Pengendalian Rokok di Indonesia
Selain itu, Kabupaten Garut juga udah memiliki 12 perusahaan pengolahan hasil tembakau yang masing-masing sudah memiliki brand sendiri. Undang, petani tembakau Garut menuturkan daerahnya bukan sekadar budidaya dan panen melainkan sudah sampai pada tahapan pengolahan hasil tembakau.
"Tembakau merupakan anugerah Tuhan untuk Garut. Menanam tembakau sudah mendarah daging sejak zaman kakek dan bapak saya. Sebagai petani sejujurnya saya sedih, sakit hati dengan peraturan yang ada saat ini, mayoritas membatasi penjualan produk tembakau yang tentunya mengekang kami untuk menanam tembakau. Ini akan berdampak pada penurunan harga jual tembakau," ucapnya.
Petani tembakau menitipkan harapan pada pemerintah baru agar tembakau yang ditetapkan sebagai komoditas strategis nasional dapat diperhatikan kesejahteraan dan keberlangsungannya di Indonesia setara dengan komoditas strategis perkebunan lainnya seperti cengkeh, sawit, karet, kopi, teh, dan sebagainya.
“Semoga pemerintah dapat melihat kondisi sebenarnya di lapangan bahwa tembakau memberikan sumbangsih dan manfaat bagi masyarakat di daerah Jawa Barat. Sehingga tembakau perlu dan harus dilindungi keberlangsungannya”, tutup Undang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum
-
Menteri 'Koboi' Ancam Copot Anak Buah
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ada yang Belum Sepakat, ESDM Tak Bisa Paksa SPBU Swasta Ambil BBM Murni dari Pertamina
-
DPR Usul Bentuk Pansus Krakatau Steel, Ada Apa?
-
The 25th ICMSS Networking Night: Perkaya Wawasan dan Penutup Kompetisi Dalam Suasana Profesional
-
Target Harga Bisa Tembus Rp 4.700, Ini Kata Analis Soal Prospek Saham INCO