Suara.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. terus memamerkan perkembangan positif dengan berhasil meraih sejumlah kontrak baru. Hal ini menandakan bahwa perusahaan masih dipercaya untuk mengerjakan proyek-proyek infrastruktur penting.
Keberhasilan Waskita Karya dalam mendapatkan kontrak baru ini menjadi angin segar di tengah kondisi industri konstruksi yang penuh tantangan.
Terbaru emiten dengan kode saham WSKT ini akan memperbarui bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Akhmad Berahim Tana Tidung, Kalimantan Utara. Peletakan batu pertama atau groundbreaking pun digelar pada Jumat (21/2/2025) kemarin.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan didampingi oleh Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko.
Ari menuturkan proyek ini senilai Rp164,75 miliar dan akan diselesaikan selama 300 hari.
“Suatu kebanggaan bagi Waskita karena bisa terlibat dalam peningkatan kualitas rumah sakit di ujung perbatasan Indonesia untuk meningkatkan standar layanan kesehatan di Indonesia, sesuai Asta Cita Presiden. Rumah sakit ini menjadi harapan pertama bagi ribuan warga di Kalimatan Utara, khususnya Kabupaten Tana Tidung,” tutur dia dalam keterangan resmi, Minggu (23/2/2025).
Dirinya menambahkan, sebelumnya RSUD Akhmad Berahim sudah lama beroperasi, namun masih memiliki keterbatasan kapasitas dan fasilitas, sehingga perlu penambahan gedung baru. Nantinya, sambung Ari, Waskita akan membangun gedung baru di atas lahan seluas 6,1 hektar, berlokasi tepat berada di sebelah gedung lama. Gedung tersebut akan dilengkapi fasilitas modern dan siap memberikan layanan kesehatan yang lebih komprehensif.
Ia menyebutkan, gedung baru itu nantinya memiliki tiga lantai, dengan 69 tempat tidur. Sebanyak 48 tempat tidur merupakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), tiga VIP, enam Intensive Care Unit (ICU), dua Pediatric ICU (PICU), dua High Care Unit (HCU), empat Intensive Cardio Vascular Care Unit (ICVCU), serta empat tempat tidur Intermediate.
RS Akhmad Berahim, lanjut dia, akan dilengkapi pula dua ruang bedah dengan fasilitas penunjang Central Sterile Supply Department (CSSD), laboratorium, ruang cath lab, serta laboratorium sitotosik. Kemudian demi memudahkan akses pasien dan tenaga media, Perseroan juga akan membangun lobi baru dan selasar penghubung antarbangunan.
Baca Juga: 5 Kepala Daerah Termiskin Versi LHKPN: Ada yang Dulu Kerja Jadi Tukang Sapu
“Kami turut menerapkan konsep green hospital, sehingga area sekitar rumah sakit akan dibuat hijau. Diharapkan, langkah ini bisa menciptakan udara yang lebih sehat dan bersih, sehingga bisa mendukung kesembuhan para pasien,” jelas Ari.
Disaat Waskita Karya cukup happy dengan raihan kontrak baru, sebaliknya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) justru sedang menghadapi situasi yang lebih menantang dalam perolehan kontrak baru.
Sepanjang tahun 2025 ini WIKA mengaku belum mendapatkan kontrak baru satu pun.
Kondisi ini berdampak pada arus kas perusahaan dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial, termasuk pembayaran obligasi dan sukuk yang jatuh tempo.
Hal ini terungkap dari keterbukaan informasi perseroan yang dirilis pekan lalu, Jumat (14/2/2025).
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan bahwa belum ada kontrak baru yang diraih sepanjang dua bulan pertama 2025. “Sampai dengan surat ini dibuat, perseroan belum mendapatkan kontrak baru di tahun 2025 yang dapat digunakan untuk menghasilkan arus kas masuk,” ujarnya.
Mahendra menjelaskan bahwa kondisi industri konstruksi pada 2025 menghadapi tantangan akibat pemangkasan anggaran infrastruktur oleh pemerintah.
Mahendra juga menyampaikan bahwa WIKA mengalami penurunan tender proyek pada 2024, baik dari pemerintah, BUMN, maupun swasta. “Penurunan perolehan kontrak baru mengakibatkan turunnya penjualan, sehingga membuat arus kas masuk menurun,” ungkap Mahendra.
Diketahui, sepanjang 2024, WIKA membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp20,07 triliun. Realisasi itu turun 31,36% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp29,24 triliun.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism