Suara.com - Konsisten menerapkan inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup dan inovasi sosial yang berkontribusi menyelesaian permasalahan kaum rentan di wilayah timur Indonesia, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina kembali meraih penghargaan tertinggi dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penghargaan tersebut diberikan kepada anak perusahaan di bawah Regional Indonesia Timur yakni PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, PT Pertamina EP Sukowati Field, PT Pertamina EP Donggi Matindok Field dan JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi. Selain itu, PT Pertamina EP Papua Field juga meraih penghargaan beyond compliance PROPER Hijau.
“Selain berperan mendukung keberlanjutan pasokan energi melalui operasi dan eksplorasi hulu migas, kami berkomitmen untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan dan sosial dalam kerangka ESG (Environmental, Social & Governance). Melalui inovasi di bidang lingkungan dan sosial yang telah kami terapkan, kami berharap dapat menjadi bagian untuk mewujudkan keberlanjutan, termasuk berkontribusi pada agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs),” jelas Direktur Regional Indonesia Timur Muhamad Arifin ditulis Rabu (26/2/2025).
PHE WMO mengimplementasikan inovasi sosial Program Eco-Edufarming, aplikasi pertanian regeratif berbasis teknologi tepat guna sebagai upaya rehabilitasi lahan kering di Desa Bandangdaja Kec. Tanjungbumi.
Program ini berhasil meningkatkan produktivitas 6,7 hektare lahan kering dan memanfaatkan 95,8 ton limbah ternak untuk pupuk organik, serta lebih dari 6 ton cocopeat per tahun dimanfaatkan untuk membantu penghematan air dengan menggunakan sistem pertanian regeneratif berbasis teknologi tepat guna.
Selain itu, program ini juga mampu mengembangkan budidaya melon dengan sistem Machida yang 1 pohonnya mampu menghasilkan lebih dari 20 buah.
Pertamina EP Sukowati Field melalui Program Prabu Kresna berhasil meningkatkan kapasitas petani Desa Rahayu, Kab. Tuban untuk menerapkan Sistem Pertanian Organik metode System of Rice Intensification (SRI), yang merupakan penerapan pertama kali di kabupaten tersebut.
Inovasi tersebut bahkan berhasil mendongkrak pendapatan petani gurem menjadi Rp10,2 juta per musim dan penghematan produksi pertanian Rp2,8 juta/Ha/musim.
“Kami selalu berupaya melaksanakan operational excellence guna mewujudkan keberlanjutan. Peringkat PROPER EMAS yang kami terima merupakan wujud nyata atas keberhasilan perusahaan melakukan pengelolaan aspek lingkungan hidup dan sosial yang baik,” kata GM Zona 11 Zulfikar Akbar.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Proper Emas dari Kementerian LH
Pertamina EP Donggi Matindok Field mengusung inovasi sosial Simpul Emas (Sistem Pengolahan Madu dan Ekowisata Berbasis Masyarakat) di Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan yang menyasar Masyarakat Adat Togong Tanga. Inovasi ini mencakup pengembangan kawasan konservasi berbasis masyarakat adat, pemanfaatan hutan berbasis apikultur, dan pengembangan eko-edu wisata minat khusus.
Keberhasilan pelaksanaan program, mendorong masyarakat adat Togong-Tanga melakukan replikasi di 6 desa lainnya yaitu Desa Unu, Desa Olusi, Desa Mangais, Desa Meselesek, Desa Alul, dan Desa Komba-Komba.
Selain itu, melalui inovasi ini Perusahaan turut berbagi pengetahuan melalui penciptaan mesin pasteurisasi dan vacuum cooling untuk mengolah madu yang turut mengadopsi proses produksi di dalam Central Processing Plan.
JOB Tomori mengusung program Pertanian Berkelanjutan Petani Banggai (Panutan Banggai) di Desa Sumberharjo, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah untuk menyelesaikan permasalahan kegagalan panen yang dialami oleh para petani melalui implementasi serangkaian kegiatan seperti Serak Sulawesi Pahlawan Cegah Kematian Petani (Sersan Cemani), Kompos Bikin Hidup Lebih Baik (Pos Bidik), Pompa Air Tenaga Kincir Angin, dan Eko-Eduwisata Burung Hantu.
Program ini menyasar pada 5 kelompok rentan, yaitu 100 orang petani pemilik, 25 orang buruh tani, 4 orang kelompok usaha kecil, 74 orang fakir miskin, dan 20 orang anak-anak.
“Capaian PROPER EMAS juga merupakan bukti bahwa perusahaan telah mampu memberikan kontribusi dalam penyelesaian permasalahan sosial dan isu lingkungan yang ada di sekitar wilayah operasi perusahaan. Semoga dengan capaian ini, kami dapat meningkatkan sinergi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung operasi migas yang aman dan ramah lingkungan,” kata GM Zona 13 Andry Sehang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi