Suara.com - Praktisi Minyak dan Gas (Migas) Inas Nasrullah Zubir mengungkapkan praktik blending dalam pembuatan produk bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, blending ini dilakukan untuk menentukan mutu bensin yang diukur oleh RON.
Dia membeberkan, di pasar internasional, terdapat beberapa harga publikasi untuk bensin, antara lain MOPS/ARGUS gasoline RON 92, RON 95, RON 98, dan RON 100.
Akan tetapi, bensin RON 90 hanya diproduksi di Jepang dan Indonesia untuk pasar domestik.
"Di Indonesia, Harga Indeks Pasar ditentukan berdasarkan keputusan menteri ESDM (Kepmen ESDM), yaitu 99,21 persen dari publikasi harga gasoline RON 92," ujar Inas di Jakarta, Sabtu (1/3/2025).
Dia melanjutkan, Bensin diperoleh melalui proses blending antara naphta dan High Octane Motor Component (HOMC). Naphta, yang dihasilkan dari destilasi minyak bumi di kilang, memiliki angka RON yang berkisar antara 60 hingga 80.
Oleh karena itu, diperlukan campuran tambahan untuk meningkatkan nilai oktan (RON) agar sesuai dengan kebutuhan spesifik. Sebagai contoh, untuk memproduksi gasoline RON 92, naphta akan di-blending dengan HOMC 92.
Selain itu, untuk memproduksi bensin RON 95, proses blending dilakukan dengan menggabungkan naphta dan HOMC 95. Proses ini berlanjut sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan untuk berbagai jenis gasoline.
Inas menjelaskan, Produksi High Octane Motor Component (HOMC) melibatkan beberapa langkah yang kompleks dalam proses pengolahan minyak bumi.
Pengolahan minyak bumi di kilang melalui destilasi untuk memisahkan komponen minyak berdasarkan titik didihnya, menghasilkan fraksi-fraksi seperti naphta, kerosen, solar, dan fuel oil. Pembuatan HOMC meliputi proses reformasi katalitik, isomerasi, dan cracking.
Baca Juga: Erick Thohir Pernah Diskusi Sama Kejagung Hingga Larut Malam Soal Hebohnya BBM Oplosan
Dia menekankan pentingnya proses blending dalam memastikan bahwa setiap jenis bahan bakar memiliki kualitas dan performa sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Baik Pertalite maupun Pertamax yang diproduksi oleh Pertamina adalah hasil dari proses blending di kilang minyak.
"Hal ini memastikan bahwa bensin yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan mendukung kinerja mesin kendaraan secara optimal," pungkas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Marak Penipuan Online, Trading Kripto Kini Makin Ketat lewat Verifikasi Wajah
-
Dampak BI Rate Terhadap Pergerakan Pasar Saham Hari Ini
-
Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu, Ini Biang Keroknya
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
BI Guyur Likuiditas Rp 404 Triliun ke Bank-bank, Siapa Saja yang Dapat?
-
Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
IHSG Masih Betah Nongkrong di Zona Hijau Pagi Ini, Cek Rekomendasi Saham