Suara.com - Bank Indonesia (BI) memastikan daya beli masyarakat Indonesia masih tinggi. Lantaran, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi 0,09% secara tahunan (year on year/yoy) pada Februari 2025.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya mengatakan apabila melihat pada angka pertumbuhan konsumsi rumah tangga di rilis BPS pada triwulan IV dan keseluruhan tahun, pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih ada di kisaran 5%.
"Menurut kami ini masih cukup baik, terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi rumah tangga," ujar Juli dalam acara Taklimat Media di Jakarta, Kamis, (7/3/2026).
Kata dia, inflasi inti tetap terjaga pada level rendah. Pada Februari 2025, inflasi inti tercatat sebesar 0,25% (mtm), lebih rendah dibandingkan Januari yang mencapai 0,30% (mtm). Lalu, perkembangan inflasi inti tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga.
"Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah," jelasnya.
Sementara itu, kelompok administered prices mengalami deflasi. Kelompok administered prices pada Februari 2025 tercatat deflasi sebesar 2,65% (mtm), tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya sebesar 7,38% (mtm). Deflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik seiring dengan berlanjutnya implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50% kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 VA.
Secara tahunan, deflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 9,02% (yoy), lebih dalam dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 6,41% (yoy).
Berita Terkait
-
Komite IV DPD RI dan Gubernur BI Rapat Bersama untuk Dorong Penguatan Stabilitas Keuangan
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
BI: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Waduh, Aliran Modal Asing Indonesia yang Kabur Tembus Rp 3,79 Triliun
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
BTN Spin-off Unit Usaha Syariah, Diserahkan ke Bank Syariah Nasional
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun