Suara.com - Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga pangan di seluruh wilayah Indonesia. Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, berbagai langkah strategis terus dilakukan untuk memastikan harga pangan tetap terjangkau bagi masyarakat. Salah satu upaya konkret yang tengah digencarkan adalah pelaksanaan operasi pasar, yang bertujuan untuk menekan lonjakan harga serta memastikan ketersediaan bahan pokok di pasar tetap mencukupi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut, operasi pasar yang dilakukan pemerintah terbukti berhasil menjaga stabilitas harga bahan pokok selama bulan Ramadan.
“Kita melihat hari ini hari kedelapan bulan suci Ramadan, alhamdulillah harga (bahan pokok) jauh lebih rendah dibanding tahun lalu pada bulan yang sama. Itu jauh lebih rendah, yang naik sedikit adalah cabai, tapi yang lainnya alhamdulillah rata-rata di bawah HET (harga eceran tertinggi),” kata Amran usai acara silaturrahmi bersama Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI) di Jakarta Selatan, Minggu (9/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Amran juga menegaskan kepada para pengusaha agar mematuhi aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Langkah ini diyakininya dapat menjaga stabilitas harga di pasar serta melindungi daya beli masyarakat, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
“Dulu, rantai distribusi pangan dari produsen ke konsumen melewati delapan lini. dengan adanya koperasi ini, kita bisa memangkas menjadi hanya tiga lini, yakni produsen, koperasi, dan konsumen. Saat ini, nilai yang dinikmati oleh middleman (tengkulak) dalam rantai pangan mencapai Rp313 triliun,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amran menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih akan meningkatkan daya beli masyarakat serta kesejahteraan petani.
“Dengan harga pangan yang lebih murah dan pendapatan petani yang meningkat, semua pihak akan merasa diuntungkan. Koperasi sebagai penghubung juga akan mendapatkan manfaatnya, masyarakat senang, dan petani tersenyum. Inilah solusi permanen yang akan kita dorong untuk Indonesia kedepan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Amran juga mengajak para alumni perguruan tinggi negeri khususnya yang tergabung dalam HIMPUNI untuk berperan aktif dalam membangun ketahanan pangan nasional dan mendukung program Asta Cita lainnya. Menurutnya, kekuatan besar yang dimiliki oleh alumni dari berbagai disiplin dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
”Ini tanggung jawab kita bersama agar Indonesia Emas nantinya bisa kita raih dan itu bisa jadi kenyataan. Inilah kita persatukan alumni-alumni kita seluruh Indonesia. Bayangkan alumni kita ada 10 juta, kalau ini bergerak semua kolaborasi ini bisa melakukan perubahan besar di republik ini,” lugasnya.
Baca Juga: Mentan, Mahasiswa & Rektor PTN se-Indonesia Optimistis Capai Swasembada Pangan
Dia menambahkan, stabilitas harga ini tidak terjadi begitu saja, melainkan hasil dari sinergi berbagai pihak dalam Operasi Pasar Pangan Murah dan sidak, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pangan Nasional, TNI/Polri, BUMN Pangan, dan PT Pos Indonesia.
"Perintah Presiden jelas yaitu harga pangan harus stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Kami bekerja keras bersama seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan tidak ada lonjakan harga yang memberatkan rakyat," tuntasnya.
Berita Terkait
-
Operasi Pasar Jelang Idulfitri, Pramono Kirim 10 Truk Bahan Pangan ke 296 Titik Setiap Hari
-
Bersama Kementan, Kadin All Out Dukung Pertanian Demi Ketahanan Pangan
-
Dukung Penuh Swasembada Pangan, Masyarakat Kampung Kaliki Sukses Gelar Panen Raya
-
Produksi Padi Meroket di Awal 2025, DPR Puji Langkah Kementan
-
Jadwal Pemutakhiran e-RDKK Resmi Keluar, Jangan Ketinggalan!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global