Suara.com - Sandiaga Uno membeberkan penyebab kondisi pasar saham Indonesia loyo hingga melakukan trading halt. Bahkan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sempat turun hingga 7% dalam satu sesi perdagangan pada Selasa (18/3/2025).
Beberapa penyebab IHSG dipicu oleh beberapa kekhawatiran investor tentang berbagai peristiwa di dalam negeri.
Salah satunya mengenai pengesahan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (revisi UU TNI) sebagai bentuk perubahan arah kebijakan.
“Ini kan ada perubahan. Karena dulu investor melihat bahwa ada keberlanjutan kebijakan dari era Pak Jokowi ke Prabowo, dan ini yang dijanjikan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Menurut dia fundamental ekonomi Indonesia masih baik. Meskipun, situasi eksternal masih banyak ketidakpastian , ia optimis bahwa ekonomi Tanah Air tetap mampu tumbuh 5%. Serta untuk memboyong saham untuk investasi jangka panjang.
"Walaupun situasi eksternal ini masih banyak ketidakpastian ekonomi Indonesia masih tetap akan bertumbuh di angka sekitar 5%. Jadi kita harus melihat fundamentalnya dan menggunakan kesempatan IHSG kemarin turun untuk memulai investasi di saham-saham yang memiliki prospek jangka panjang yang baik," bebernya.
Selain itu, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam sektor fintech, e-commerce, AI, dan blockchain, yang saat ini menjadi daya tarik utama bagi investor global.
Namun, Sandiaga Uno juga menekankan bahwa tanpa keamanan siber yang memadai dan tata kelola TI yang baik, potensi investasi ini bisa terhambat.
"80% investor global mempertimbangkan aspek keamanan siber sebelum berinvestasi. Dengan meningkatnya ancaman serangan siber, penerapan strategi Zero Trust Security menjadi langkah penting dalam membangun kepercayaan investor dan memastikan keberlanjutan bisnis digital di Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga: Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS: Dongkrak Kepercayaan Investor, Efek Jangka Pendek?
Sebagai bagian dari tata kelola TI yang baik, Sandiaga Uno mendukung penerapan framework seperti ISO 38500, yang membantu organisasi dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko keamanan informasi. Dengan pendekatan sistematis ini, bisnis digital di Indonesia dapat berkembang dengan lebih aman dan efisien.
Dia juga menyoroti pentingnya faktor Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam investasi digital. Dengan pemanfaatan Big Data dan analitik prediktif, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dengan mempertimbangkan transparansi, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan bisnis.
“360-Degree Investmenet: Lebih dari Sekadar Profit, menjaga keamanan, keberlanjutan dan inovasi”- tutur Sandi.
Ia juga menekankan bahwa keamanan, keberlanjutan, dan inovasi harus menjadi bagian utama dari strategi investasi di era digital.
Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat semakin kompetitif dalam menarik smart capital dan membangun ekosistem bisnis digital yang kuat.
Apalagi, kehadiran teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan Big Data dapat membantu pemerintah dalam memantau harga bahan pokok selama Ramadan dan Lebaran. Dengan pendekatan berbasis teknologi ini, stabilitas harga dan daya beli masyarakat dapat dijaga dengan lebih baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah