Selain itu, ada juga Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang dapat membantu pengusaha UMKM mengembangkan usahanya. SETC telah mendampingi lebih dari 97.000 UMKM dari seluruh Indonesia.
"Saya percaya keberlanjutan berarti turut memastikan sumber daya manusia berkembang dengan kecepatan yang sama dengan perubahan di sekitar kita. Pada akhirnya, keberlanjutan harus masuk akal bagi bisnis. Jika tidak, keberlanjutan tidak akan bertahan lama," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, menambahkan bahwa pilar kedua Falsafah Tiga Tangan yang dipegang teguh oleh Sampoerna ialah memberikan manfaat bagi karyawan, mitra bisnis, dan pemegang saham.
Berpijak pada falsafah itu, Sampoerna tidak hanya membantu karyawan berkembang tetapi juga seluruh rantai pasok perusahaan ikut tumbuh.
"Di Sampoerna, kami bermitra dengan 22.000 petani tembakau dan cengkih, dan kami mengelola seluruh rantai pasokan, hingga apa yang baru saja disebutkan oleh Jacek Olczak, yakni SRC, yang berada di garis depan. Ini adalah inti dari bisnis kami. Sampoerna secara langsung atau tidak langsung mempekerjakan lebih dari 90.000 orang," jelasnya.
Ivan menjelaskan bahwa Sampoerna juga meraih sertifikat Top Employer di Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut.
Ia menyebutkan bahwa Sampoerna memiliki program untuk merekrut karyawan dan membantu mereka berintegrasi ke dalam budaya perusahaan.
Selanjutnya, perusahaan fokus mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan, dengan penekanan pada pengajaran keterampilan masa depan.
"Untuk memfasilitasi hal ini, kami mengirim karyawan kami untuk bekerja di luar Indonesia guna berkontribusi pada perusahaan induk kami, PMI. Saat ini, kami memiliki sekitar 70 orang yang bekerja di afiliasi PMI, dan kami juga mendatangkan orang-orang dari seluruh dunia ke Sampoerna untuk berbagi pengetahuan," jelasnya.
Baca Juga: Bos Philip Morris Beri Sinyal Indonesia Salah Satu Tujuan Utama Investasi Jangka Panjang
Ivan melanjutkan bahwa Sampoerna juga membantu karyawan yang hendak memasuki masa pensiun dengan pelatihan termasuk cara merintis usaha.
Berkat program itu, banyak karyawan Sampoerna khususnya para pelinting atau ibu-ibu yang bekerja di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) mampu membuka usaha setelah pensiun.
"Ini bukan hanya tentang bekerja dengan kami. Saat karyawan kami akan pensiun, kami membimbing Anda untuk terus maju dan berkembang, baik sebagai karyawan maupun pengusaha UMKM. Komitmen kami mencakup dari petani hingga masyarakat. Inilah cara Sampoerna berkontribusi bagi Indonesia," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
BCA Akan Buyback Saham, Ini Bocoran Detailnya
-
Pelindo Terapkan TBS untuk Tingkatkan Kelancaran Arus Barang di Pelabuhan
-
BCA Buka Suara Tanggapi Rumor IPO Bank Digital Blu
-
Isu Kerenggangan Purbaya-Luhut Panas, Tak Saling Tegur Sapa Saat Sidang Kabinet
-
RI Targetkan Bisa Kelola Rp180 T Wakaf, Tapi Banyak Tantangan
-
PTBA Tawarkan Briket Tanpa Asap Sebagai Solusi Masak Murah Menu MBG
-
PTBA: Proyek DME Mulai 2026, Butuh Rp 40 Triliun untuk Bangun Pabrik
-
Perpres Sampah jadi Energi Diterbitkan, Bahlil Ajak Danantara Koordinasi
-
Menkeu Purbaya Tolak Usul Batas Defisit APBN di Atas 3 Persen
-
IHSG Meroket 2 Persen, Sentimen Redanya Perang Dagang Jadi Penyokong