Suara.com - Emiten jasa transportasi laut, PT TEMAS Tbk (kode saham “TMAS”) mengambil langkah awal inisiasi dekarbonisasi untuk mendukung program pemerintah yaitu Net Zero Emission pada tahun 2060.
Direktur Utama PT TEMAS Tbk, Ricky Effendi, mengungkapkan bahwa komitmen tersebut merupakan langkah awal besar perusahaan dalam mengembangkan bisnis baru di bidang distribusi energi & energi.
Perseroan melalui anak usaha PT Asia Marine Temas juga mendirikan anak usaha baru bernama PT Temas Training Hub.
Perusahaan ini akan fokus pada pelatihan dan pendidikan awak kapal sesuai dengan standar regulasi terbaru, guna mendukung operasional kapal-kapal untuk masa depan.
Pada tahun ini, Perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expendicture (capex) sebesar Rp3 triliun.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan armada baru, perlengkapan, dan peralatan bagi perusahaan serta entitas anaknya. Adapun untuk pendapatan konsolidasian pada tahun ini melebihi tahun sebelumnya.
Di tahun 2025, Perseroan akan terus mengoptimalisasikan kinerja perusahaan untuk memperkuat daya saing. Perseroan akan terus mengoptimalisasikan layanan pelayaran, kepelabuhan, serta layanan depo dan pergudangan.
“Dengan berbagai strategi yang sudah dirancang, TEMAS berharap dapat terus mengembangkan bisnisnya dan menghadirkan solusi logistik yang lebih ramah lingkungan dan efisien di tahun 2025,” kata Ricky ditulis Senin (24/3/2025).
Dalam salah satu mata acara RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2024, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp228,2 miliar atau sebesar Rp4 per saham kepada para pemegang saham.
Baca Juga: Revolusi Kemewahan Blue Bird, Tak Hanya Toyota Alphard Tapi...
Sementara itu, laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya tercatat sebesar Rp493,3 miliar.
Pada kesempatan yang sama, Ricky Effendi secara resmi diumumkan sebagai Direktur Utama yang baru, menggantikan Faty Khusumo yang mengundurkan diri.
Ricky akan menjabat hingga penutupan RUPS tahun 2026 bersama direksi lainnya, yaitu Ganny Zheng dan Widy Kiswanto.
Dari sisi kinerja sepanjang tahun 2024, Perseroan membukukan total pendapatan sebesar Rp4,34 triliun, meningkat tipis 1% dari Rp4,30 triliun di tahun sebelumnya.
Sementara itu, laba bersih mengalami penurunan 11% menjadi Rp721 miliar dari Rp815 miliar pada 2023.
Total biaya mencapai Rp3,44 triliun meningkat 8% dibanding tahun 2023 sebesar Rp3,19 triliun.
“Penurunan laba ini disebabkan oleh dinamika pasar dan kenaikan harga bahan bakar minyak yang menjadi komponen utama biaya operasi kapal. Meski begitu, kami tetap optimis menatap tahun ini dengan berbagai strategi yang sudah dipersiapkan,” katanya.
PT Temas Tbk (TMAS) adalah perusahaan pelayaran peti kemas terkemuka di Indonesia yang memainkan peran vital dalam rantai logistik maritim nasional.
Dengan pengalaman puluhan tahun, Temas telah membangun reputasi sebagai penyedia jasa transportasi laut yang handal dan efisien.
Fokus utama Temas adalah pada pengangkutan peti kemas antar pulau di seluruh wilayah Indonesia.
Jaringan pelayaran yang luas menjangkau berbagai pelabuhan utama, menghubungkan pusat-pusat ekonomi dan mendukung kelancaran distribusi barang.
Selain jasa pelayaran, Temas juga menawarkan layanan logistik terintegrasi, termasuk pengelolaan terminal peti kemas dan jasa bongkar muat.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memberikan solusi end-to-end kepada pelanggan, mulai dari pengiriman hingga penanganan barang di pelabuhan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Temas terus berinvestasi dalam modernisasi armada kapal dan pengembangan infrastruktur pendukung.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, efisiensi operasional, dan kualitas layanan. Perusahaan juga aktif mengadopsi teknologi digital untuk mengoptimalkan proses bisnis dan memberikan visibilitas yang lebih baik kepada pelanggan.
Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut, PT Temas Tbk memiliki posisi yang strategis untuk memanfaatkan peluang di sektor logistik maritim.
Perusahaan berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Alasan Pemerintah Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau di 2026
-
Waduh, Fenomena Galbay di Pinjol Picu Perceraian Pasutri
-
Bank Indonesia Bakal Evaluasi Skema Bagi Beban dengan Pemerintah, Buat Biayai Program Prabowo
-
Shutdown AS Diabaikan, IHSG 'Pertahankan'Level 8.000 di Tengah Tekanan Jual Asing
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
JIEP Gencar Perkuat Integritas, Terapkan Sistem Anti Penyuapan Ketat
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025