Suara.com - Permadi Arya alias Abu Janda dikabarkan terpilih menjadi Komisaris PT Jasamarga Tollroad Operation. Kabar ini beredar di media sosial X, sampai menjadi trending topic.
Namun, kabar ini masih simpang siur, karena belum ada pernyataan resmi dari pihak BUMN maupun pihak Jasa Marga atas penunjukkan tersebut.
Suara.com pun telah berusaha menghubungi, pihak Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, hingga pihak Jasa Marga, namun hingga berita ini diturunkan belum ada respon lebih lanjut.
Kendati demikian, pihak PT Jasamarga Tolroad Operator menanggapi komentar netizen terkait penunjukkan Abu Janda sebagai komisaris perseroaan. Manajemen pun membantah bahwa Abu Janda didapuk menjadi komisaris PT Jasamarga Tollroad Operator.
"Halo Sobat JMTO, informasi tersebut tidak benar ya. Sampai saat ini tidak ada pengangkatan Saudara Permadi Arya sebagai Komisaris PT JMTO. Mohon selalu cek info resmi hanya @jasamargatollroadoperator, atu www.jmto.co.id," tulis manajemen di Instagram resminya, Senin (7/4/2025).
Sayangnya, komentar manajemen JMTO itu telah dihapus dan raib dari postingan JMTPO tersebut.
Kontroversi Abu Janda
Abu Janda merupakan sosok kontroversial yang sering trending topic di media sosial. Salah satunya, kontroversi soal pagar laut di Tangerang.
Lewat vlog pribadinya, Abu Janda membuat vlog perihal teka-teki kepemilikan pagar laut di Tangerang. Dia pun melakukan sesi interview dengan beberapa orang yang diduga warga lokal.
Baca Juga: Arus Balik Lebaran Mulai Ramai, Ruas Tol Jakarta-Cikampek II Kembali Dibuka Fungsional
"Jadi Pak Prabowo beserta jajarannya, jangan termakan hoax. Pagar laut ini milik PIK2 atau milik Agung Sedayu ya pak. Pagar laut ini saya pastikan milik nelayan warga sini, pak," ucap Abu Janda.
Dalam kontennya, Abu Janda menyebut jika pagar laut itu dipasang sukarela oleh nelayan setempat selama 5 tahun alih-alih terafiliasi dengan perusahaan Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma alias Aguan.
"Yang bilang pagar laut milik 9 naga itu provokator pak. Niatnya mau rasis ke warga minoritas dan mau adu domba bangsa. Ditangkepin aja tuh orang yang bikin gaduh kayak gitu pak," ujar Abu Janda.
Seiring santernya konten tersebut, Abu Janda pun ramai menuai kritik. Salah satu kritik yang diterimanya berasal dari eks rekan sejawatnya sesama pegiat sosial media, Yusuf Muhammad alias Yusuf Dumdum.
Menurut Yusuf Dumdum, Abu Janda memberikan kesaksian yang berbeda dengan warga sekitar. Dia diduga mewawancarai warga yang tinggal jauh dari lokasi pagar laut.
"Waduh! Menurut nelayan asli Banten, 2 orang yang diajak syuting AJ itu lokasinya di Tanjung Kait. Jauh dari lokasi pagar bambu," kata Yusuf Dumdum, ditilik dari akun @yusuf_dumdum pada Selasa (21/1/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak