Suara.com - Indeks utama Wall Street kembali mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (8/4/2025) atau Rabu (9/4/2025) pagi (untuk waktu Indonesia), dipicu oleh meningkatnya kecemasan investor menyongsong tenggat waktu baru penerapan tarif impor yang diumumkan Presiden AS Donald Trump terhadap China.
Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,84%, dengan saham Apple menjadi penyumbang pelemahan terbesar. Kenaikan biaya produksi iPhone diprediksi terjadi seiring pemberlakuan tarif baru terhadap produk China. Selain itu, indeks S&P 500 melemah 1,57%, sementara Nasdaq Composite turun lebih dalam sebesar 2,15%.
Sentimen sempat membaik setelah Trump mengklaim melalui platform Truth Social bahwa dirinya telah melakukan "pembicaraan yang produktif" dengan Penjabat Presiden Korea Selatan. Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga menyatakan bahwa sekitar 70 negara telah menghubungi Amerika Serikat untuk membuka negosiasi tarif. Namun, optimisme ini tidak bertahan lama.
Pasar kembali dibayangi sentimen negatif setelah pelaku pasar mengkhawatirkan dampak kebijakan tarif baru. Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa tarif kumulatif sebesar 104% terhadap barang-barang impor dari China akan berlaku efektif tepat setelah tengah malam waktu AS, menambah tarif dasar 10% yang telah diterapkan pada Sabtu sebelumnya.
Pasar Saham Asia Mayoritas Menguat, Nikkei 225 Melonjak 6%
Sebagian besar bursa saham Asia berhasil pulih dalam perdagangan Selasa (8/4/2025) setelah sebelumnya mengalami koreksi tajam akibat kebijakan tarif Trump dan ancaman kenaikan bea masuk terhadap China. Indeks Nikkei 225 melonjak 6,03%, diikuti oleh indeks Topix yang naik 6,26%.
Sementara itu, indeks Taiex masih tercatat turun 4,02%. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,26%, sedangkan ASX 200 Australia naik 2,27%. Pasar Hong Kong juga menunjukkan pemulihan dengan kenaikan indeks Hang Seng sebesar 1,51%, sementara CSI 300 China menguat 1,71%. Namun, tidak semua indeks di kawasan Asia mencatatkan kenaikan—FTSE Straits Times Singapura turun 2,01%, dan FTSE Malaysia melemah tipis 0,02%.
Fokus investor saat ini tertuju pada ancaman Trump yang menyatakan akan memberlakukan tarif tambahan 50% terhadap China jika Beijing tidak mencabut kebijakan bea masuknya atas produk AS. Presiden AS tersebut tetap konsisten dengan strategi tarif globalnya yang agresif, di mana tarif unilateral awal sebesar 10% telah berlaku sejak Sabtu lalu.
Pasar sempat berharap adanya perkembangan positif dalam negosiasi antara AS dan mitra dagangnya, mengingat kebijakan tarif timbal balik diperkirakan mulai berlaku pada 9 April.
Baca Juga: Presiden Prabowo Diminta Jangan Gegabah, Indonesia Punya Kartu 'Truf' Hadapi Tarif Trump, Apa Itu?
Analisis Teknikal IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 7,9% pada perdagangan sebelumnya, disertai dengan aksi jual asing neto senilai Rp3,69 triliun. Saham-saham yang paling banyak dilepas investor asing antara lain BMRI, BBRI, BBCA, UNTR, dan ADRO.
Hari ini, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi seiring kekhawatiran eskalasi perang dagang, dengan level support kuat di 5.900 menjadi titik ujian. Jika level ini tembus, IHSG berpeluang terkoreksi lebih dalam menuju rentang 5.400–5.650 dalam jangka menengah.
Level Penting IHSG:
Support: 5.650–5.900
Resistance: 6.050–6.100
Analisis harian dari BNI Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham seperti:
Berita Terkait
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Ancaman Trump Bayangi Perundingan Nuklir AS-Iran di Oman
-
Uni Eropa Incar Pasar Indonesia di Tengah Tantangan Tarif Amerika Serikat
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Puluhan Visa Mahasiswa Dicabut AS di Tengah Gelombang Aksi Bela Palestina
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 62,63 di November, BBM Gimana?
-
BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya
-
Finex Menandai Ulang Tahunnya yang ke-13 dengan Gala Dinner
-
KB Bank - PT KAI Medika Indonesia Hadirkan Fasilitas Pembiayaan bagi Brawijaya Hospital Tangerang
-
Pemulihan Bencana Sumatra Telan Rp 60 T, Purbaya Pastikan Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Eksplorasi 'Ladang Hijau' Irak Dibuka: Kesempatan Emas bagi Pertamina di Sektor Hulu Migas
-
BRI Peduli Hadir untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatra, Salurkan Donasi di Lebih 40 Lokasi
-
Purbaya Siapkan Rp 60 T Tangani Banjir Sumatra, Diambil dari Anggaran Program-Rapat Tak Jelas
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE