Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (15/4/2025) ini bakal alami koreksi setelah mengalami kenaikan tajam pada perdagangan Senin Kemarin.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat, pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street Naik, usai Trump Kecualikan Tarif Impor Ponsel dari Tiongkok.
Hal tersebut didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi setelah Presiden AS Donald Trump memberikan kejutan dengan mengecualikan sejumlah perangkat elektronik dari tarif impornya. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,78 persen, S&P 500 naik 0,79 persen dan Nasdaq Composite naik 0,64%.
Sementara itu, sentimen positif muncul setelah pemerintah AS melalui Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan merilis pedoman baru pada Jumat malam waktu AS, menyebutkan bahwa smartphone, komputer, semikonduktor, dan sejumlah komponen teknologi lainnya dikecualikan dari tarif ‘resiprokal’ terbaru Trump.
"Namun, pernyataan Trump dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada Minggu (13/4), mereka menegaskan bahwa pengecualian ini bersifat sementara," ujar Fanny dalam riset yang dikutip, Selasa (15/4/2025).
Dia melanjutkan, dalam unggahan di Truth Social, Trump menyebut produk-produk tersebut masih dikenakan ‘Tarif Fentanyl’ sebesar 20 persen, hanya saja dipindahkan ke kategori tarif yang berbeda. Kendati demikian, saham Apple melonjak 2,2 persen dan saham Dell melesat hampir 4 persen menyusul kabar tersebut.
Sementara, pasar Asia Pasifik menguat pada Senin (14/3), setelah keputusan Presiden AS Donald Trump menghentikan tarif pada beberapa barang elektronik konsumen. Indeks Jepang Nikkei 225 naik 1,18 persen, dan indeks Topix naik 0,88 persen. Di Korea Selatan, Kospi naik 0,95 persen, sedangkan Kosdaq naik 1,92 persen. Kemudian, S&P/ASX 200 Australia naik 1,34 persen. Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong melesat 2,40 persen. Di daratan China, CSI 300 naik 0,23 persen dan Shanghai Composite naik 0,76 persen.
"Trump mengecualikan tarif smartphone dan komputer serta perangkat dan komponen lain seperti semikonduktor. Namun, Trump dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada Minggu (13/4) menyatakan pengecualian tersebut tidak permanen sehingga menimbulkan ketidakpastian," beber Fanny.
Selain itu, Trump terlibat dalam negosiasi dengan negara-negara termasuk Vietnam, India, Korea Selatan, dan Jepang. Pemerintah AS memprioritaskan mitra dagang yang strategis untuk melawan China.
Baca Juga: IHSG Masih Betah Berada di Zona Hijau pada Penutupan Perdagangan Senin
Kendai demikian, IHSG kemarin ditutup naik 1.7 persen, tapi kembali disertai aksi jual asing Rp623 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBNI, GOTO, BBRI dan ITMG.
"IHSG hari ini berpotensi kembali terkoreksi. dengan level Support di rentang 6.200-6.270 dan level resistance di rentang 6.450-6.500," kata Fanny.
Sementara, riset Pilarmas Investindo Sekuritas berbeda dengan BNI Sekuritas yang memprediksikan IHSG melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini.
Pada perdagangan Senin, IHSG ditutup menguat sebesar 106,29 poin atau 1,70 persen ke level 6.368. Sektor basic materials (6,02 persen) paling kuatnya naiknya.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 6.160 – 6.530," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya.
Sementara, BRI Danareksa Sekuritas mengemukakan bahwa IHSG tengah dama tren bearish, meskipun Perdagangan terakhir, IHSG menguat signifikan sebesar +1,7 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!
-
Purbaya Kukuh soal Peringatan Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG Jika Tak Terserap
-
Prabowo Bongkar Borok Tambang Ilegal: Negara Dibobol Rp300 Triliun, 'Emas Baru' Dikeruk Habis!