Suara.com - PT Impack Pratama Industri Tbk. (kode saham: IMPC), produsen dan distributor bahan bangunan menunjukkan ketahanan bisnisnya dengan mencatatkan pertumbuhan yang stabil di kuartal I tahun 2025.
Perseroan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp937 miliar, meningkat tipis sebesar 2,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp911 miliar. Sementara itu, dari sisi profitabilitas, laba bersih Perseroan tercatat relatif stabil, mengalami kenaikan tipis dari Rp151 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp152 miliar pada kuartal pertama tahun ini.
Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Tbk., Haryanto Tjiptodihardjo menyampaikan bahwa kinerja di paruh pertama tahun ini diperkirakan akan cenderung lebih moderat. Beliau menekankan bahwa pencapaian di kuartal pertama ini masih merupakan fase awal dalam mencapai target ambisius Perseroan untuk sepanjang tahun 2025.
"Kami melihat bahwa pencapaian di semester I masih berada pada fase awal dari target tahunan. Oleh karena itu, kami akan mengakselerasi pertumbuhan secara signifikan di semester II untuk mencapai target pendapatan sebesar Rp4,2 triliun dan laba bersih Rp600 miliar," ujar Haryanto dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Impack Pratama akan tetap fokus pada strategi pertumbuhan berkelanjutan dan terus memperkuat daya saingnya di pasar domestik maupun internasional. Salah satu langkah strategis yang akan digenjot adalah perluasan jangkauan pasar ke negara-negara ASEAN lainnya, serta menembus pasar Australia dan Selandia Baru.
Saat ini, Perseroan telah menunjukkan keseriusannya dalam ekspansi regional melalui kerja sama strategis dengan SCG Roofing Company Limited (SCGR). Kolaborasi ini bertujuan untuk mendistribusikan produk unggulan atap Alderon di pasar Thailand. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang pasar yang signifikan di salah satu negara dengan perekonomian terbesar di kawasan ASEAN tersebut.
Selain Thailand, Impack Pratama juga terus mengoptimalkan kinerja ekspornya ke Filipina dan Malaysia. Upaya ini semakin diperkuat dengan penambahan mesin atap Alderon RS di pabrik Perseroan yang berlokasi di Malaysia. Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi, sehingga mampu memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang di kedua negara tetangga tersebut.
Lebih lanjut, Perseroan memiliki harapan besar terhadap akselerasi sinergi dengan Mulford Holdings Pty Ltd, perusahaan distributor bahan bangunan ternama di Australia dan Selandia Baru yang telah diakuisisi pada kuartal II tahun lalu. Akuisisi strategis ini dipandang sebagai langkah kunci dalam menancapkan kuku bisnis Impack Pratama di pasar Australia dan Selandia Baru yang memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
Dengan jaringan distribusi yang luas dan reputasi yang kuat yang dimiliki oleh Mulford Holdings, Impack Pratama optimis dapat mempercepat penetrasi pasar dan meningkatkan penjualan produk-produk unggulannya di kedua negara tersebut. Sinergi yang kuat antara kedua entitas diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi Perseroan secara keseluruhan.
Baca Juga: Emiten AREA Gandeng Korika Kembangkan AI Canggih untuk Perangi Malaria Akibat Perubahan Iklim!
Meskipun mencatatkan pertumbuhan yang moderat di kuartal pertama, manajemen Impack Pratama menunjukkan keyakinan yang kuat terhadap potensi pertumbuhan di semester kedua tahun 2025. Dengan fokus yang jelas pada ekspansi pasar regional dan internasional, serta sinergi yang semakin solid dengan entitas anak perusahaan dan mitra strategis, Perseroan memiliki landasan yang kuat untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah strategis yang telah dan akan terus diimplementasikan menunjukkan komitmen Impack Pratama untuk tidak hanya mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba secara kuantitatif, tetapi juga membangun bisnis yang berkelanjutan dan memiliki daya saing yang tinggi di kancah regional dan internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi 7 Pabrik Pupuk Tua, Cegah Pemborosan
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Rupiah Loyo di Tengah Kuatnya Dolar AS, RUU Redenominasi Jadi Sorotan