Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), masih terus berada di zona hijau pada akhir perdagangan Rabu, 7 Mei 2025. Akan tetapi, IHSG gagal menembus level 7.000.
Mengutip data RTI Business, IHSG ditutup menguat menuju level 6.926 atau naik 28,02 poin, secara presentase naik 0,41 persen.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 24,25 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp15,29 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,46 juta kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 314 saham bergerak naik, sedangkan 271 saham mengalami penurunan, dan 214 saham tidak mengalami pergerakan.
Di perdagangan hari ini, beberapa saham yang mengalami kenaikan sebagai penggerak IHSG diantaranya, BATR, ISEA, HUMI, NICL, MPXL, MDLN, ASRI, PMMP, DSFI, DOID, SRSN, SRTH, BRPT.
Sementara, saham-saham yang alami jeblok pada perdagangan hari ini diantaranya, PPRI, LMPI, DGWG, NINE, SMGA, SOLA, SMBR, STAA, UNTR.
Sesuai Proyeksi
Pergerkan IHSG, Rabu 7 Mei 2025 diproyeksikan masih berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, setelah ditutup naik 0,97 persen pada sesi sebelumnya.
Meski tekanan jual investor asing masih berlanjut dengan net sell sebesar Rp141 miliar, sentimen teknikal dinilai cukup mendukung potensi kenaikan indeks menuju level psikologis 7.000.
Baca Juga: Dapat Guyuran Dividen Triliunan Rupiah, Danantara Bersiap Buyback Saham Bank BUMN
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menjelaskan bahwa IHSG saat ini sedang menguji resistance penting di kisaran 6.900. Apabila mampu menembus level tersebut, maka jalan menuju 7.000 terbuka lebar dalam waktu dekat.
"Selama IHSG mampu bertahan di atas support 6.870 dan menguat menembus 6.900, maka target jangka pendek di 7.000 sangat mungkin dicapai," ujar Fanny dalam laporan riset harian, Rabu (7/5/2025).
Ia juga menekankan bahwa penguatan IHSG kemarin terjadi di tengah tekanan pasar global, sehingga menunjukkan adanya daya tahan yang cukup kuat dari pasar domestik. Meski demikian, investor tetap disarankan berhati-hati mengingat kondisi eksternal masih bergejolak, khususnya terkait perkembangan terbaru dari negosiasi dagang Amerika Serikat.
Di sisi global, pasar saham Wall Street kembali mencatatkan pelemahan signifikan. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,95 persen, S&P 500 melemah 0,77 persen, dan Nasdaq Composite merosot 0,87 persen pada perdagangan Selasa (6/5).
Pelemahan ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap ketidakpastian arah kesepakatan dagang AS dengan sejumlah negara mitra utama.
Pernyataan Presiden AS Donald Trump dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney yang menyebut bahwa
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
-
Ojol Maxride Terancam Dilarang Beroperasi Imbas Masalah Izin, Ini Sosok Pemiliknya
-
Daftar 11 Poin-poin Revisi RUU BUMN, Menteri-Wakil Menteri Dilarang Rangkap Jabatan
-
Mahasiswa S1 Manajemen UI Sukses Hadirkan The 25th ICMSS Networking Night
-
IHSG Sentuh 8.071 di Sesi 1, Ini Saham-saham paling Banyak Dibeli Investor
-
Bunga Deposito Valas Bank Himbara Naik dan Lemahkan Rupiah, Kemenkeu Buka Suara
-
Rupiah Loyo, Berikut Daftar Nilai Tukar di Bank-bank Utama
-
Apa Itu Job Hugging? Jadi Tren Gen Z saat Tekanan Ekonomi, Termasuk Indonesia
-
Tutorial Tarik Tunai Seabank di Indomaret, Begini Caranya!