Suara.com - PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH), perusahaan pengelola jaringan rumah sakit swasta resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) yang sukses menarik perhatian pasar pada Kamis (8/5/2025).
Dalam IPO perdananya, DKHH menawarkan sebanyak 530.000.000 saham atau setara dengan 20,78% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Saham dengan nilai nominal Rp50,- per lembar ini ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp132 per saham.
Alhasil, DKHH berhasil meraup dana segar sebesar Rp69.960.000.000,- (enam puluh sembilan miliar sembilan ratus enam puluh juta Rupiah).
Tak hanya itu, DKHH juga memanjakan para investor dengan menerbitkan sebanyak 265.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru. Waran ini diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif, di mana setiap pemegang 2 saham baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I.
Setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru DKHH dengan harga pelaksanaan sebesar Rp155 per saham, berpotensi menambah pundi-pundi perusahaan hingga maksimal Rp41.075.000.000,- (empat puluh satu miliar tujuh puluh lima juta Rupiah).
Direktur Utama DKHH, Satria Muhammad Wilis, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan pasar modal.
"Kami merasa terhormat dan bersyukur atas kepercayaan pasar modal yang hari ini resmi menerima DKHH. Pencatatan saham ini bukan garis finis, melainkan garis start baru bagi kami. Berbekal dukungan para pemegang saham publik, kami akan memperluas akses layanan kesehatan bermutu di wilayah-wilayah yang masih underserved, sembari terus mengabdi kepada pasien dengan Dedikasi Sepenuh Hati," ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi pasca-pencatatan, DKHH memiliki visi yang jelas untuk memperkuat infrastruktur layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah yang selama ini belum mendapatkan akses yang memadai.
"Pasca pencatatan, fokus kami adalah untuk menambah kapasitas dan membangun Centre of Excellence, serta memperkenalkan layanan spesialistik agar masyarakat di wilayah underserved tidak lagi harus ke kota besar," tambah Satria.
Baca Juga: BEI Buka Pendaftaran Liquidity Provider, Danantara Masuk Pertama?
Dia menegaskan komitmen DKHH untuk mewujudkan pemerataan layanan kesehatan di Indonesia, meneruskan warisan mulia para pendirinya. Langkah DKHH "go public" ini bukan hanya sekadar aksi korporasi, tetapi juga manifestasi nyata dari dedikasi untuk melayani dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat luas.
Sebagian besar dana IPO yang diperoleh sekitar Rp40,76 miliar, akan digunakan untuk pembangunan gedung baru di sekitar area Rumah Sakit DKH Cibadak. Selain itu, sekitar Rp612 juta dialokasikan untuk merenovasi Rumah Sakit DKH Cibadak yang sudah ada, memastikan fasilitas yang modern dan nyaman bagi pasien.
Tak ketinggalan, DKHH juga berinvestasi pada peningkatan kualitas layanan dengan mengalokasikan sekitar Rp3,61 miliar untuk pembelian CT-Scan serta berbagai alat medis dan non-medis yang akan ditempatkan di gedung baru RS DKH Cibadak.
Seluruh proyek renovasi dan pembangunan ini akan dikerjakan oleh pihak ketiga independen, PT Wyn Karya Perkasa, sementara pengadaan alat medis akan dilakukan melalui PT D&V International Makmur Gemilang, dengan estimasi kedatangan barang pada kuartal IV tahun 2025, sejalan dengan selesainya pembangunan gedung 5 lantai.
Sisa dana IPO akan dimanfaatkan secara strategis untuk modal kerja, termasuk biaya pemasaran dalam rangka meningkatkan branding perusahaan serta pembayaran vendor obat/farmasi melalui mekanisme Purchase Order (PO).
Didirikan pada 17 September 2014, DKHH dikenal dengan pengelolaan rumah sakit tipe C yang berlokasi strategis di Kedungwaringin, Sukatani, dan Cibadak. Dedikasi perusahaan dalam melayani peserta BPJS Kesehatan menjadi kunci strategi untuk memperluas jangkauan dan membangun loyalitas pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak