Suara.com - Pemerintah Inggris telah mengumumkan peraturan baru mengenai paylater atau layanan pinjaman beli sekarang bayar nanti. Lantaran layanan ini terus melonjok dalam penggunanaanya.
Berdasarkan, survei komprehensif oleh regulator keuangan Inggris, Otoritas Perilaku Keuangan (FCA), menemukan jumlah pengguna BNPL telah meningkat secara signifikan. Hingga dua juta dalam tiga tahun terakhir. Dikatakan bahwa 40% orang tua tunggal seperti janda hingga duda menggunakan paylater. Adapun, 35% wanita berusia antara 25 dan 34 tahun menggunakan produk BNPL.
Untuk itu pemerintah membuat aturan baru mengenai penggunaan paylater. Hal ini dilakukan untuk melindungi nasabah atau pengguna yang memilih pembayaran payalater yang tidak diatur.
Berdasarkan undang-undang tersebut, pemberi pinjaman harus melakukan pemeriksaan keterjangkauan untuk menghentikan orang mengambil terlalu banyak utang. Serta pembeli harus memiliki akses yang lebih cepat ke pengembalian dana.
Penggunaan beli sekarang, bayar nanti (BNPL) telah melonjak baru-baru ini, dengan 11 juta orang di Inggris diperkirakan telah menggunakannya tahun lalu. Tetapi ada kekhawatiran beberapa orang menghabiskan lebih dari yang mereka mampu.
Kelompok konsumen menyambut baik langkah tersebut dan mengatakan banyak pengguna tidak menyadari bahwa mereka mengambil utang yang mungkin sulit mereka bayar.
Dilansir BBC, layanan paylater ini menawaekan membayar penuh jumlah pembelian sekaligus. Hingga, pembeli dapat membagi pembayaran menjadi jumlah yang lebih kecil dalam jangka waktu yang singkat. Biasanya hanya beberapa minggu atau bulan.
Bagi sebagian orang, ini dapat menjadi cara yang mudah untuk membagi biaya belanja, Tetapi ada kekhawatiran bahwa beberapa konsumen mungkin menanggung terlalu banyak utang.
Produk BNPL saat ini tidak diatur dan Citizens Advice mengatakan bahwa langkah-langkah baru tersebut merupakan "langkah penting" menuju perlindungan yang lebih baik bagi pembeli.
Baca Juga: Danantara Mulai Jajaki Kerjasama dengan Lembaga Keuangan Global
"Sudah terlalu lama, orang-orang terpapar utang yang tidak terjangkau dari sektor BNPL yang beroperasi di area abu-abu regulasi," kata Tom MacInnes, direktur kebijakan di Citizens Advice.
"Bagi sebagian orang, ini memiliki konsekuensi yang mengerikan. Banyak orang berjuang untuk membayar kembali kredit yang tidak mampu mereka bayar, menunggak tagihan penting, dan sering kali membutuhkan dukungan darurat, seperti kupon bank makanan," tambahnya.
Langkah-langkah untuk memperketat pengawasan sektor ini telah dibahas selama bertahun-tahun, dan pemerintah sebelumnya meluncurkan rencana pada tahun 2023.
Berdasarkan undang-undang baru, yang akan mulai berlaku tahun depan, pemerintah mengatakan perusahaan BNPL harus mengikuti standar yang konsisten. Sehingga pembeli tahu apa yang mereka setujui, lalu mampu membeli dan bagaimana mendapatkan bantuan jika diperlukan.
Sementara itu, Emma Reynolds, sekretaris ekonomi untuk Departemen Keuangan, mengatakan BNPL telah mengubah belanja bagi jutaan orang. Tetapi telah membuat konsumen terekspos dan beroperasi seperti "liar".
"Aturan baru ini akan melindungi pembeli dari perangkap utang dan memberi sektor ini kepastian yang dibutuhkannya untuk berinvestasi, tumbuh, dan menciptakan lapangan kerja," tambahnya.
Berita Terkait
-
Sisi Lain Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Hobi Jajan, Koleksi Keris, hingga Pamer Jempol
-
Anak Menkeu Purbaya Klarifikasi Usai Tuding Sri Mulyani Agen CIA: Itu Jokes Untuk Ternak Mulyono
-
Yudo Sadewa Lulusan Apa? Ngaku Hanya Bercanda usai Sindir Sri Mulyani Agen CIA
-
Denny Sumargo Soroti Public Speaking Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Berat Jadi Beliau!
-
Baru Sehari Jabat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Didemo dan Didesak Dicopot
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rezeki dari DANA Kaget Hari Ini, Klaim 6 Linknya Bernilai Rp460 Ribu
-
IHSG Rebound Awal Sesi, Tapi Reshuffle Kabinet Ancam Pelemahan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Sebesar Rp 2.074.000 per Gram
-
Didik Madiono Ditunjuk Sebagai Plt Ketua Dewan Komisioner LPS, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Akhirnya Pertamina Pasok Minyak Mentah ke SPBU Swasta, Stok BBM Kembali Tersedia?
-
Penjualan Menurun, Foot Locker Tutup 100 Gerai
-
Apindo ke Purbaya Yudhi: Jangan Naikkan Cukai, Dunia Usaha Kian Terjepit
-
Digitalisasi jadi Bukti Distribusi BBM Pertamina Lancar Meski Ada Unjuk Rasa
-
Jumlah Perbankan Terlalu Banyak, OJK Kasih Solusi Merger agar Kinerja Nendang
-
Tak Hanya Rokok, Peredaran Vape Ilegal Makin Liar, Pelaku Usaha Beri Peringatan Keras ke Pemerintah