Suara.com - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akhirnya angkat suara terkait rencana pencatatan perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) dari salah satu entitas anak perusahaannya, yaitu PT Chandra Daya Investasi (CDI). Rencana ini menimbulkan perhatian dari banyak kalangan pelaku pasar karena menyangkut strategi ekspansi salah satu pemain besar di sektor infrastruktur dan energi.
Pihak TPIA, melalui General Manager Legal & Corporate Secretary-nya, Erri Dewi Riani, menyampaikan bahwa perusahaan sedang dalam tahap eksplorasi dan evaluasi terhadap kemungkinan melaksanakan aksi korporasi IPO terhadap anak perusahaannya tersebut. Erri menegaskan bahwa kabar yang sudah lebih dulu beredar di pasar modal mengenai pelaksanaan IPO CDI sebelum pertengahan 2025 belum dapat dijadikan sebagai pernyataan resmi dari TPIA.
Menurutnya, proses IPO masih berada dalam lingkup pembahasan internal perusahaan dan belum mencapai tahap pengumuman publik yang definitif. Ini berarti bahwa setiap informasi yang beredar di luar pernyataan resmi belum dapat dijadikan dasar pertimbangan investasi.
Sebagai tambahan informasi, PT Chandra Daya Investasi (CDI) merupakan entitas usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh TPIA dan berfokus pada sektor investasi di bidang infrastruktur strategis. Anak perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir terus memperluas portofolio usahanya di sektor energi, kelistrikan, air bersih, pelabuhan, serta fasilitas penyimpanan dan logistik.
Menurut laporan sebelumnya, kontribusi segmen infrastruktur diproyeksikan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan total TPIA, yaitu sekitar 20% hingga 25% sampai tahun 2030 mendatang. Tak heran, jika IPO CDI dipandang sebagai langkah kunci memperkuat posisi perusahaan induk di sektor strategis ini.
CDI juga tercatat memiliki struktur kepemilikan saham yang didominasi oleh TPIA sebanyak 70%, sementara 30% sisanya dikuasai oleh Electric Generating Public Company Limited (EGCO Group), yang merupakan salah satu produsen listrik swasta terbesar asal Thailand. Kolaborasi ini memberikan sinergi kuat antara keahlian Chandra Asri Group di bidang kimia dan infrastruktur dengan pengalaman EGCO dalam pengelolaan energi dan kelistrikan.
Melalui strategi jangka panjang, TPIA berkomitmen untuk tetap menjadi pemilik saham mayoritas CDI, sekaligus menjaga kendali strategis terhadap arah pertumbuhan bisnis. Dengan pendekatan tersebut, CDI diharapkan mampu mengakselerasi pemanfaatan aset yang dimiliki, termasuk pengembangan lini bisnis dan aksi korporasi seperti akuisisi aset di dalam maupun luar wilayah Cilegon, yang menjadi salah satu basis operasional utama mereka.
5 Fakta di Balik Rencana IPO PT Chandra Daya Investasi
Inilah 5 fakta di balik rencana IPO PT Chandra Daya Investasi yang menarik untuk disimak, sebagaimana berhasil dirangkum dari berbagai sumber:
Fakta 1: Target Penggalangan Dana
Baca Juga: Komentar Gubernur Banten Soal Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek di Tengah Usaha Tarik Investor
Dalam rencana IPO ini, CDIA — kode saham yang akan digunakan oleh PT Chandra Daya Investasi — menargetkan penggalangan dana sebesar Rp2,37 triliun. Perusahaan berencana melepas 12,48 miliar lembar saham kepada publik dengan kisaran harga penawaran antara Rp170 hingga Rp190 per saham. Valuasi tersebut dinilai cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata perusahaan di sektor logistik dan infrastruktur, sejalan dengan strategi ekspansi agresif yang diterapkan oleh manajemen CDI.
Fakta 2: Jumlah dan Harga Saham yang Ditawarkan
Dokumen prospektus awal menunjukkan bahwa CDI akan menawarkan maksimal 12,48 miliar saham dalam IPO tersebut, dengan nilai nominal Rp10 per saham. Dengan kisaran harga yang ditetapkan, potensi dana segar yang bisa diraih berkisar antara Rp2,12 triliun hingga Rp2,73 triliun. Seluruh saham tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CDIA.
Fakta 3: Penunjukan Penjamin Emisi
Untuk menjamin kelancaran proses IPO, CDI telah menunjuk enam perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi utama atau Joint Lead Underwriters. Beberapa di antaranya adalah nama besar di industri pasar modal, seperti PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Fakta 4: Status sebagai Anak Usaha TPIA
Berita Terkait
-
Diam-diam BEI Lakukan Kajian Gaet IPO Perusahaan Kakap
-
Profil PT Chandra Daya Investasi, Anak Usaha TPIA dengan Prospek Masa Depan
-
Kadin Menonaktifkan Anggota Pemalak Proyek Chandra Asri! Ini Reaksi Anindya Bakrie
-
Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Rp5 T Tanpa Lelang, 3 Orang Jadi Tersangka
-
Komentar Gubernur Banten Soal Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek di Tengah Usaha Tarik Investor
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global