Maka pada 17 Agustus 2019, Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) meluncurkan QRIS.
Tujuannya jelas: satu QR code untuk semua pembayaran, sehingga memudahkan konsumen dan efisien bagi merchant.
Tapi di balik layar, langkah ini juga merupakan strategi kedaulatan sistem pembayaran, agar Indonesia tak terus-menerus bergantung pada infrastruktur asing.
Kolaborasi dengan ASPI dan Tim Teknis: Kerja Kolektif yang Terstruktur
Perry Warjiyo sadar bahwa membangun sistem pembayaran bukan kerja satu lembaga.
Ia menggandeng ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) sebagai mitra utama untuk menyusun standar teknis, koordinasi antarbank, fintech, dan pelaku industri pembayaran lainnya.
Bersama tim teknis yang terdiri dari ahli IT, regulator, dan operator sistem pembayaran, BI dan ASPI mengembangkan spesifikasi teknis QRIS, memastikan interoperabilitas, keamanan transaksi, dan kepatuhan pada prinsip know your customer (KYC).
Hasilnya: per Mei 2025, lebih dari 56 juta merchant telah menggunakan QRIS di seluruh Indonesia. Bahkan, QRIS telah terhubung secara lintas batas dengan sistem QR di Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
QRIS Mendunia: Dari Lokal Menjadi Standar Regional
Baca Juga: Mengapa AS Gelisah dengan QRIS? Inilah Alasan di Balik Ketegangan Global
QRIS kini menjadi percontohan dalam banyak forum internasional. Bank sentral negara-negara berkembang mulai melihat Indonesia sebagai model transformasi sistem pembayaran digital yang sukses.
Di saat negara-negara maju masih didominasi Visa dan Mastercard, Indonesia justru melangkah dengan standar domestik yang independen dan efisien.
Dalam berbagai kesempatan, Perry Warjiyo memimpin dialog global untuk membahas interoperabilitas lintas batas, sistem pembayaran digital ASEAN, dan peran mata uang lokal dalam transaksi internasional.
Langkah-langkah ini menjadikan Indonesia bukan hanya pengguna teknologi, tapi juga kontributor dalam arsitektur keuangan global.
Warisan Perry Warjiyo: Sistem Pembayaran untuk Semua
Perry Warjiyo disebutkan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur BI pada tahun ini. Namun warisan terbesarnya sudah tertanam: ekosistem pembayaran digital yang inklusif, efisien, dan berdikari.
Tag
Berita Terkait
-
Mengapa AS Gelisah dengan QRIS? Inilah Alasan di Balik Ketegangan Global
-
Turun Lagi, Gubernur BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,6 Persen di 2025
-
Apa Itu E-KTP Digital? Dokumen Wajib Saat Daftar CPNS 2025
-
Utang Indonesia Tembus Rp 7.144,6 Triliun, Ekonom: Itu Belum Besar
-
Ekonomi Global Belum Mereda, BI Turunkan Suku Bunga Jadi 5,5 Persen
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
Terkini
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp870 Miliar
-
PPN Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Stop Impor Solar pada 2026
-
Tarif Ekspor Indonesia ke AS 'Dipangkas' dari 32% ke 19%, Ini Daftar Produk Kebagian 'Durian Runtuh'
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Fenomena Discouraged Workers: Mengapa Jutaan Warga RI Menyerah Cari Kerja?
-
Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?
-
Di Balik Tender Offer Saham PIPA Oleh Morris Capital Indonesia
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Geliat Properti Akhir Tahun: Strategi 'Kota Terintegrasi' dan Akses Tol Jadi Magnet Baru
-
AS Incar Mineral Kritis Indonesia demi Diskon Tarif Ekspor Sawit dan Kopi