Suara.com - Di sebuah rumah kontrakan sederhana di Jalan Narogong Raya, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, aroma tinta sablon bercampur dalam hiruk-pikuk aktivitas produksi kaos. Siapa sangka, dari sudut kecil di Bekasi inilah lahir brand kaos lokal yang kini dikenal hingga ke pasar global yakni MegaBlast.
Pendiri dan pemiliknya, Rangga Prayoga, adalah sosok inspiratif di balik kesuksesan ini. Ia membuktikan bahwa semangat wirausaha dan kepercayaan terhadap potensi lokal bisa membawa produk UMKM menembus batas negara.
Perjalanan Rangga dimulai pada 2019, saat Covid-19 mewabah ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Berbekal pundi-pundi rupiahnya saat berkarier sebagai pengacara, dia pun nekat menjual masker. Permintaan masker yang tinggi kala itu membuatnya kebanjiran order.
Namun, ketika masa transisi menuju pascapandemi tiba, seiring melandainya kasus, pelonggaran aturan protokol kesehatan, dan masyarakat mulai kembali menjalani kehidupan normal, bisnis masker mulai kehilangan napas.
Permintaan menurun drastis. Tumpukan stok yang dulunya habis dalam hitungan hari, kini mengendap berminggu-minggu. Konsumen tak lagi membeli dalam jumlah lusinan, bahkan mulai tak membutuhkannya sama sekali. Perubahan gaya hidup yang cepat pun turut memukul Megablast.
Beruntung Megablast tak terjebak dalam ilusi "permintaan abadi", dia berhasil memutar haluan dengan mengalihkan produksi ke produk tekstil lain yakni kaos printing. Program Ekspor Shopee juga menjadi titik balik pertumbuhan Megablast secara signifikan.
Optimalisasi Program Ekspor Jadi Titik Balik
Tahun 2022, Rangga mulai serius menggarap branding Megablast ke pasar global saat tim Shopee menawarkan program ekspor. Diakuinya, ekspor bukan tanpa tantangan, sebab ada perbedaan standar kualitas, biaya logistik, hingga kendala komunikasi lintas bahasa. Namun, tim program Ekspor Shopee cukup solutif dalam menjawab kendala tersebut.
"Tim Shopee yang mengurus distribusi, gudang hingga bea cukai, saya tinggal produksi saja," imbuhnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Bocorkan 5 Kesepakatan RI-AS Untuk Batalkan Tarif Trump
Merasa terbantu akan hal tersebut, Rangga pun cukup fokus membangun toko di marketplace Shopee serta terus memperbaiki desain katalog produknya. Bahkan, Rangga juga meneliti jenis kain serta model seperti apa yang disukai oleh warga asing.
"Ternyata orang Singapura itu lebih suka kaos-kaos oversized," ucapnya.
Sedikit kilas balik, Megablast mendapat pesanan pertamanya dari seorang pembeli di Singapura saat mengikuti program Ekspor Shopee. Setelah menuntaskan pengiriman pertama, permintaan dari luar negeri terus berdatangan. Kini Megablast memproduksi 4.000 kaos setiap bulannya, dengan 80% produksinya ditujukan untuk ekspor. Adapun harga kaos yang dijual berada di sekitar Rp69.000-89.000 per pcsnya.
Sejak diluncurkan pada tahun 2019, Program Ekspor Shopee telah menjadi salah satu inisiatif strategis yang mendorong produk-produk UMKM Indonesia menembus pasar global. Melalui program ini, Shopee berhasil memasarkan lebih dari 50 juta produk lokal ke berbagai negara tujuan di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin. Program ini membuka jalan bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk menjangkau konsumen internasional tanpa harus menghadapi kerumitan logistik dan teknis ekspor secara mandiri.
Menurut Radynal Nataprawira, Head of Public Affairs Shopee Indonesia, keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sama lintas sektor antara Shopee, pemerintah, dan mitra strategis lainnya. Kolaborasi ini menjadi landasan penting untuk memperluas jangkauan produk UMKM lokal, sehingga dapat bersaing dan hadir di pasar internasional. Shopee meyakini bahwa dengan dukungan yang tepat, pelaku UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh dan bersaing di kancah global.
Perjalanan ekspor ini juga menunjukkan tren yang menggembirakan. Dibandingkan tahun sebelumnya, pada tahun 2024, jumlah produk lokal yang dikirim ke luar negeri melalui Shopee mengalami peningkatan hampir 50%. Ini mencerminkan semakin kuatnya antusiasme dan kesiapan UMKM Indonesia dalam merambah pasar ekspor digital.
Berita Terkait
-
Sah! Ekspor Kelapa Bulat Mulai Minggu Ini Kena Pajak
-
Dirasa Mencekik, Kenaikan PE 10 Persen Diprotes Petani Sawit
-
Kebanjiran Stok, Negara Tetangga Siap-siap Icip Beras dari Indonesia
-
Hadapi Persaingan Domestik, SIG Geber Proyek Dermaga Tuban Demi Bidik Pasar Ekspor
-
Stok Beras Meningkat, Pengamat: Swasembada Sudah di Depan Mata, Indonesia Siap Ekspor
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Tuding TKD Jadi Ajang Penyelewengan, Para Gubernur Teriak: Bikin Repot!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
BKPM Sebut Kelangkaan BBM di SPBU Swasta Berpotensi Pengaruhi Iklim Investasi Jangka Pendek!
-
Cadangan Devisa Indonesia Makin Menipis Tembus Rp 2.469 Triliun
-
Dedi Mulyadi Tarik Donasi Rp 1.000 per Hari, Purbaya Sebut Bukan dari Pemerintah Pusat
-
IHSG Perkasa di Sesi I, Diprediksi Sentuh Level Ini
-
Usai Himbara, Giliran Bank Jakarta Kebagian Dana Purbaya Rp 10-20 Triliun
-
Begini Penjelasan Pakar Energi Soal Kandungan Etanol pada BBM Murni
-
IESR: Penguatan SDM Jadi Kunci Transformasi Sektor Energi Nasional
-
Purbaya Girang Pramono Mau Bangun Gedung Baru Bank Jakarta: Saya Enggak Keluar Uang