Suara.com - Menyadari pentingnya rasa aman dan nyaman dalam setiap perjalanan, LRT Jabodebek menegaskan komitmennya untuk memberikan layanan transportasi yang tidak hanya tepat waktu, tapi juga terjaga kualitas dan keselamatannya.
Setiap kereta yang akan mengangkut puluhan ribu pengguna setiap harinya, terlebih dahulu melewati rangkaian persiapan dan pemeriksaan ketat sebelum beroperasi.
Mulai dari malam hari hingga dini hari, tim teknis LRT Jabodebek bekerja tanpa henti untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap semua aspek penting kereta, seperti sistem kelistrikan, pengereman, hingga kebersihan interior.
Pemeriksaan dilakukan secara rutin setiap hari di depo dan beberapa stasiun utama dengan waktu yang terbatas. Kendala teknis yang ditemukan langsung ditangani agar jadwal operasional tidak terganggu.
Tidak hanya soal teknis, layanan di dalam kereta juga menjadi fokus utama. Train Attendant memeriksa kondisi kabin mulai dari suhu AC yang sejuk, kebersihan kursi dan lantai, hingga kelengkapan informasi digital yang memudahkan pengguna selama perjalanan.
Train Attendant pun siap menyambut pengguna dengan ramah, memberikan rasa nyaman sejak awal perjalanan.
Sinergi antar petugas di lapangan juga diperkuat melalui briefing rutin sebelum kereta berangkat. Train Attendant, petugas pengamanan, dan staf operasional berkoordinasi untuk memastikan seluruh rangkaian pelayanan berjalan mulus dan saling mendukung.
“Kepercayaan pengguna adalah modal utama kami. Melalui persiapan yang cermat dan profesional, kami ingin memberikan rasa tenang dan aman dalam setiap perjalanan LRT Jabodebek,” ujar Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi ditulis Kamis (22/5/2025).
Sebagai moda transportasi yang melayani lebih dari puluhan ribu penumpang setiap hari, LRT Jabodebek terus mengedepankan standar keselamatan tinggi dan pelayanan prima.
Baca Juga: Operasional LRT Jabodebek 100 Persen Menggunakan Listrik
Melalui perpaduan antara ketelitian teknis dan kehangatan pelayanan, LRT Jabodebek berkomitmen menjadi pilihan utama masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam bertransportasi.
LRT Jabodebek, singkatan dari Lintas Rel Terpadu Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, adalah sistem transportasi massal berbasis rel ringan yang dirancang untuk mengatasi masalah kemacetan kronis di wilayah metropolitan Jakarta.
Proyek ambisius ini diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan meningkatkan mobilitas penduduk.
Berbeda dengan MRT yang sebagian besar berada di bawah tanah, LRT Jabodebek dibangun melayang (elevated) di atas jalan-jalan utama, meminimalkan pembebasan lahan dan gangguan lalu lintas selama pembangunan.
Sistem ini juga menggunakan teknologi driverless atau tanpa masinis, yang dikendalikan secara otomatis dari pusat kontrol, menjanjikan efisiensi dan keamanan operasional.
LRT Jabodebek memiliki beberapa lintas pelayanan yang menghubungkan pusat kota Jakarta dengan wilayah penyangga seperti Cibubur, Bekasi, dan Depok.
Rute-rute ini dirancang untuk menjangkau kawasan perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan fasilitas publik lainnya, memudahkan akses bagi masyarakat.
Meskipun sempat mengalami penundaan dan tantangan teknis, kehadiran LRT Jabodebek disambut antusias oleh masyarakat.
Integrasi dengan moda transportasi lain seperti TransJakarta, KRL Commuter Line, dan MRT Jakarta diharapkan menciptakan sistem transportasi publik yang terpadu dan efisien.
Hal ini memungkinkan penumpang untuk berpindah antar moda dengan mudah dan nyaman. Lebih dari sekadar transportasi, LRT Jabodebek diharapkan memberikan dampak positif yang lebih luas.
Selain mengurangi kemacetan, proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi polusi suara, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabodetabek.
Dengan semakin banyak orang beralih ke transportasi publik, diharapkan kualitas hidup di Jakarta dan sekitarnya akan semakin meningkat.
Keberhasilan LRT Jabodebek akan menjadi tolok ukur bagi pengembangan sistem transportasi massal di kota-kota lain di Indonesia.
Diharapkan, proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah untuk berinvestasi dalam infrastruktur transportasi publik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Emiten Farmasi RI Bangun Pabrik Besar di Australia, Targetkan Jadi Raja Co-Packaging
-
IHSG Berakhir Memerah Imbas Keputusan Suku Bunga The Fed
-
Pembangkit Listrik Utama di Bali Tak Terdampak Banjir Bandang, Tetap Operasi Optimal
-
Menkeu Purbaya Setuju Tambah Bansos Beras 10 Kg Plus Minyak 2 Liter
-
Dibanding Dilebur ke Danantara, Pengamat Sarankan Prabowo Bubarkan Kementerian BUMN
-
Menkeu Purbaya Diingatkan Agar Penindakan Rokok Ilegal Harus Jadi Prioritas
-
Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara? Erick Thohir: Saya Tidak Tahu!
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif