Suara.com - Anggota Komisi XII DPR RI, Mukhtarudin, menilai langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang curiga soal produksi minyak atau lifting yang terus alami penurunan sudah tepat.
Terlebih, kecurigaaan itu kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), yang menunda Plan of Development (POD) proyek minyak dan gas bumi (migas) nasional.
Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI ini menilai, langkah tegas yang diambil Menteri Bahlil untuk mengevaluasi kinerja KKKS merupakan keputusan strategis demi mempercepat produksi migas domestik dan menekan ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM).
"Kami di Komisi XII sangat mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi impor BBM, terutama dari Singapura yang menyumbang lebih dari separuh kebutuhan nasional," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (28/5/2025).
Mukhtarudin menegaskan, dugaan penundaan POD oleh KKKS harus diselidiki secara serius karena berpotensi merugikan kepentingan nasional serta menghambat upaya mencapai kemandirian energi.
Ia juga meminta Kementerian ESDM untuk memprioritaskan beberapa langkah konkret guna mengatasi keterlambatan pengembangan proyek migas.
"Salah satunya, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap KKKS yang menunda POD tersebut. Prioritasnya adalah mengidentifikasi alasan teknis, administratif, atau potensi kepentingan tertentu di balik penundaan," kata dia.
Selain itu Mukhtarudin juga menyoroti kondisi sumur migas di Indonesia, di mana dari sekitar 40 ribu sumur, hanya separuhnya yang aktif. Hal ini menurutnya perlu menjadi perhatian serius dalam rangka optimalisasi produksi migas nasional.
"Termasuk pada sumur-sumur yang tidak produktif dari sekitar 40.000 sumur yang hanya 20.000 di antaranya aktif," kata dia.
Baca Juga: Bahlil Klaim Cadangan Migas Indonesia Masih Luar Biasa
Fraksi Partai Golkar di Senayan, lanjut Mukhtarudin, mendorong pengawasan yang lebih ketat terhadap KKKS yang tidak memenuhi komitmen pengembangan proyek.
Ia bahkan menyatakan dukungan terhadap penerapan sanksi bagi pihak-pihak yang terbukti sengaja menunda proyek demi mempertahankan ketergantungan pada impor BBM.
"Karena langkah-langkah ini diprioritaskan untuk memastikan POD dapat mempercepat produksi migas nasional, mendukung kemandirian energi, dan mengurangi ketergantungan pada impor BBM," tegas Mukhtarudin.
Kecurigaan Bahlil Lahadalia
Sebelumnya, dalam Forum Energi dan Mineral di Jakarta, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan kecurigaan bahwa ada pihak yang sengaja memperlambat proses pengembangan blok migas agar Indonesia terus-menerus bergantung pada impor BBM.
"Apakah memang Indonesia sudah tidak punya sumber daya alam atau masih ada? Atau sengaja diturunkan agar impor terus? Menurut saya, ini ada unsur kesengajaan, by design," ujar Bahlil.
Tag
Berita Terkait
-
Menteri Bahlil Sebut Ada 'Udang di Balik Batu' Soal Lifting Minyak yang Terus Turun
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Komentar Santai Bahlil Tanggapi Shell Indonesia Ganti Pemilik: Cuma Aksi Korporasi
-
Bahlil Sebut 10 Proyek Migas Mangkrak, Potensi Produksi Jadi Sia-sia
-
Bahlil Klaim Cadangan Migas Indonesia Masih Luar Biasa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Pelindo Gelar Live ISPS Code di Celukan Bawang untuk Antisipasi Narkoba hingga Cyber Attack
-
Mentan Amran Lepas 207 Truk Logistik ke Sumatra, Angkut Migor, Susu Hingga Beras
-
Pertamina: Operasional SPBU Bertahap Mulai Normal Pascabencana di Sumatera
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?
-
Diversifikasi Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Kurangi Ketergantungan Luar Daerah
-
Dasco Bocorkan Pesan Presiden Prabowo: Soal UMP 2026, Serahkan pada Saya
-
Pertamina Pasok 100.000 Barel BBM untuk SPBU Shell
-
Bitcoin Banyak Dipakai Pembayaran Global, Kalahkan Mastercard dan Visa
-
Purbaya Mau Ubah Skema Distribusi Subsidi, Ini kata ESDM