Suara.com - PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) menjalankan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 di Jakarta, pada Rabu (28/5/2025). Salah satu agenda yang disahkan adalah pembagian dividen kepada para pemegang saham.
Direktur Keuangan PT Daaz Bara Lestari Tbk, Muljanto mengatakan, pemegang saham dalam RUPST 2024 telah menyetujui beberapa agenda, salah satunya penggunaan laba bersih yang akan digunakan dalam pembagian dividen kepada para pemegang saham.
Dividen yang akan ditebar kepada pemegang saham sebesar Rp 249.625.000.000 atau setara 55 persen dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2024 sebesar Rp 455.429.888.477.
"Kita bagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 125 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 249.625.000.000 atau sekitar 55% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2024. Dividen yang dibagikan secara tunai kepada para pemegang saham Perseroan," ujar Muljanto saat ditemui usai RUPST 2024 di Jakarta, Senin (2/6/2025).
Selain itu, sebesar Rp 6 miliar dari laba bersih perusahaan akan dialokasikan untuk penyisihan cadangan wajib, itu sesuai dengan ketentuan Pasal 70 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang mewajibkan penyisihan cadangan wajib sebesar 20% dari modal disetor.
"Menambah dana cadangan sebesar Rp 6 miliar, dari yang semula Rp 33,94 miliar menjadi Rp 39,94 miliar atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan saat ini," papar dia.
Lanjut dia menjelaskan, sisa laba bersih tahun 2024 setelah dialokasikan ke pembagian dividen dan cadangan wajib, perusahaan akan bukukan sebagai laba ditahan. Sisa laba ditahan itu, guna menambah modal kerja Perseroan di tahun ini.
Sebelumnya, komoditas, PT DAAZ Bara Lestari Tbk (DAAZ), mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan pada 2024. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit, laba bersih perusahaan melonjak sebesar 70,83 persen menjadi Rp608,88 miliar hingga akhir 2024 dibandingkan Rp356,42 miliar pada tahun buku 2023.
Kinerja prima ini mencerminkan keberhasilan strategi bisnis perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional serta memanfaatkan momentum positif di pasar global. Lonjakan laba bersih ini juga diikuti oleh pertumbuhan pendapatan perusahaan yang signifikan. Sepanjang 2024, pendapatan DAAZ meningkat tajam sebesar 32,27 persen, dari Rp7,66 triliun pada 2023 menjadi Rp10,13 triliun pada 2024.
Baca Juga: Mitrabara Adiperdana Bagikan Dividen Rp 46,64 Miliar
Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan pada setiap lini bisnis perseroan, terutama perdagangan bijih nikel dan bahan bakar solar yang merupakan dua komoditas utama perusahaan.
Permintaan global terhadap nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik terus meningkat, dan perseroan berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan peluang ini. Selain itu, peningkatan pendapatan juga didorong oleh kinerja lini usaha pengangkutan laut.
Direktur Utama DAAZ Mahar Atanta Sembiring mengatakan pertumbuhan laba bersih ini merupakan hasil dari upaya kolektif untuk mengoptimalkan seluruh aspek operasional dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.
"Kami terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui strategi bisnis yang berkelanjutan," ungkap Mahar.
Selain mencatatkan kinerja laba yang impresif, struktur modal DAAZ juga semakin solid. Ekuitas perusahaan meningkat tajam sebesar 74,61 persen, dari Rp1,19 triliun pada 2023 menjadi Rp2,07 triliun di 2024. Hal ini menunjukkan penguatan struktur keuangan perusahaan meskipun terdapat ekspansi bisnis.
"Kondisi ini memberikan fleksibilitas finansial yang lebih besar bagi perusahaan untuk mendukung ekspansi bisnis di masa depan," urai Mahar.
Berita Terkait
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari
-
Sandiaga Uno Dorong Wirausaha Muda Untuk Melantai Bursa
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah